REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama-nama lama kembali diunggulkan sebagai calon presiden unggulan untuk pemilihan presiden 2014 nanti. National Leadership Center (NLC) bekerja sama dengan lembaga riset internasional Taylor Nelson Sofres (TNS) merilis hasil jajak pendapat mengenai kecenderungan pemilih terhadap capres potensial 2014.
Presiden Direktur NLC, Taufik Bahaudin, mengatakan hasil jajak pendapat memperlihatkan, 35 persen responden memilih Prabowo Subianto sebagai figus capres unggulan. Diikuti Megawati Soekarnoputri dengan tingkat keterpilihan 20 persen, yang mengungguli Jusuf Kalla yang mendapatkan suara sebanyak 12 persen.
Selain ketiga nama tersebut, beberapa figur kandidat capres turut mendapatkan pilihan dari responden meski angka keterpilihannya di bawah sepuluh persen. Mereka adalah Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dengan perolehan suara responden 7 persen. Kemudian Wiranto sebanyak 4 persen, Sri Sultan Hamengkubuwono 4 persen, Dahlan Iskan 4 persen, dan Hatta Rajasa sebanyak 2 persen suara.
Tokoh-tokoh alternatif juga mendapatkan suara meski kecil, seperti Mahfud MD dengan perolehan suara 2 persen, Ani Yudhoyono 1 persen, dan Sri Mulyani sebanyak 1 persen. "Ketika ditanyakan pada responden bila pemilu berlanjut hingga putaran dua, Prabowo juga masih mendapatkan suara tertinggi dibanding Megawati atau JK," kata Taufik saat memaparkan hasil survei, Kamis (28/2).
Jajak pendapat dilakukan NLC dilaksanakan secara acak pada 2.020 responden di 31 provinsi seluruh Indonesia. Polling dilakukan pada tanggal 14 sampai 19 Januari 2013 dengan tingkat kesalahan yang dapat diterima kurang dari 4 persen.