REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Kepala Badan SAR Nasional Kabupaten Nunukan, Octavianto, Kamis, mengatakan, pihaknya masih melakukan pencarian terhadap korban kapal yang karam di sekitar Gusung Makassar, Selat Makassar, Kabupaten Nunukan, Kalimantan timur.
Memulai pencarian sejak 26 Februari kemarin, belum ditemukan satu pun jasad korban.
Ia mengatakan selama pencarian mengalami kendala akibat tingginya ombak antara 3-5 meter sementara perahu karet yang digunakan hanya berkemampuan ombak dua meter saja.
Octavianto mengatakan pada Kamis (28/2) tim Basarnas Nunukan kembali akan melakukan pencarian dan fokus di sekitar perbatasan perairan Indonesia-Malaysia di bagian utara tepatnya di Sei Pancang.
"Untuk pencarian hari ketiga ini, kami fokus pada pencarian korban yang belum ditemukan sampai sekarang," katanya.
Korban adalah Abdul Fattah (28), anak buah kapal (ABK) KM Marwah yang mengalami kecelakaan (karam) akibat hantaman ombak setinggi 3-5 meter pada Selasa (26/2).
"Hari ini merupakan hari ketiga, kami fokus pada pencarian korban di perbatasan perairan Indonesia-Malaysia bagian utara. Mudah-mudahan sudah bisa menemukan jasad korban karena biasanya mayat korban tenggelam sudah bisa muncul pada hari ketiga," ujarnya.
Jika sampai hari ketujuh belum ditemukan, kata dia, pencarian dihentikan. "Sebab, ketentuannya, pencarian korban maksimal tujuh hari," katanya.