Rabu 27 Feb 2013 11:45 WIB

Akibat Badai Siklon, Riau Kering Selama Empat Hari

Badai tropis atau Narelle
Foto: nasa.gov
Badai tropis atau Narelle

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru memprakirakan fenomena badai siklon yang terbentuk di sebelah barat laut Kalimantan dan laut Australia menyebabkan wilayah Riau kering selama empat hari.

"Riau harusnya masih dalam kondisi hujan, namun akibat dari terjadinya badai siklon itu, awan-awan penyebab hujan tertarik ke daerah tekanan rendah yang membentuk badai itu," kata Analis BMKG Pekanbaru Tri Puryanti kektika dihubungi per telepon di Pekanbaru, Rabu.

Selama empat hari itu, demikian Yanti, sebagian besar wilayah Riau menjadi minim hujan dan bahkan merata mengalami kekeringan akibat masa udara tertarik ke daerah tekanan rendah.

Kondisi demikian yang pada akhirnya, kembali memunculkan titik panas (hotspot) di beberapa kawasan.

"Tercatat ada kemunculan dua titik panas ditanggal 22 Februari 2013 dengan lokasi deteksi berada di Kabupaten Rokan Hulu dan Kuantan Singingi," katanya.

Untuk saat ini, badai siklon telah mulau hilang dan cuaca di sebagain besar kembali normal dengan prakiraan hujan yang merata.

Seluruh wilayah kabupaten dan kota di Riau menurut Yanti bakal dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Untuk potensi hujan sedang atau lebat, demikian Yanti, berpeluang terjadi pada daerah Riau bagian pesisir timur seperti Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Siak, Rokan Hulu dan Meranti.

Peluang hujan menurut dia terjadi pada sore dan malam hari, namun beberapa wilayah juga telah ada yang dilanda hujan pagi ini.

"Selain wilayah Riau bagian pesisir timur, tetap berpeluang terjadi hujan namun dengan intensitas ringan namun cukup merata," katanya.

Ditanya mengenai peluan hujan khusus di Ibukota Riau, Pekanbaru, Yanti mengakui juga bakal terjadi.

"Untuk Kota Pekanbaru, peluang hujan ringan berpotensi terjadi pada malam hari namun cukup merata," katanya. Fazar Muhardi

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement