REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan deras disertai angin kencang membuat Desa Rambangaru, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur diterjang banjir bandang, Selasa (26/2).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menuturkan 35 rumah yang diterjang banjir terendam air setinggi 1,5 meter.
"Tim BPBD Kabupaten Sumba Timur bersama dengan dinas sosial, camat, dan aparat setempat, beserta masyarakat berada di lokasi kejadian membantu keluarga yang terkena bencana untuk dievakuasi," kata Sutopo.
Menurut Sutopo banjir bandang yang dipicu hujan lebat dan angin kencang tersebut, dipengaruhi siklon tropis Rusty yang berada Samudera Hindia, sebelah utara Port Hedland Australia sekitar 980 km sebelah selatan barat daya Sabu.
Menurut BMKG, siklon tropis Rusty diperkirakan akan meningkat intensitasnya dalam 24 jam ke depan. Dampak terhadap cuaca di Indonesia berupa hujan dengan intensitas ringan sedang di Bali, NTB, dan NTT; angin kencang di Jawa bagian Selatan, Bali bagian selatan, NTB dan NTT; gelombang setinggi 3-4 meter di Laut Sawu bagian utara, Selat Sape, Laut Timor selatan NTT; gelombang setinggi 4-6 meter di perairan selatan Jawa hingga NTB, perairan selatan Pulau Sumba, Laut Sawu bagian selatan, perairan Pulau Sawu, Pulau Rote, Samudera Hindia, dan sebelah selatan NTT. "Masyarakat diminta tetap waspada," ujar Sutopo.
Saat ini, kata Sutopo, BPBD Kabupaten Sumba Timur telah membuka dapur umum dan membawa bantuan berupa beras, air mineral, kopi, gula, mie instan, sarden, beras dan terpal.
"Pendataan masih dilakukan. Belum ada korban jiwa dari banjir bandang tersebut," kata Sutopo.