Selasa 26 Feb 2013 20:45 WIB

Kemlu Pulangkan Lagi 129 WNI dari Suriah

Helikopter Suriah. Ilustrasi.
Foto: ABC News
Helikopter Suriah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri kembali memulangkan sebanyak 129 warga negara Indonesia dari Suriah melalui Beirut, Selasa (26/2), di tengah-tengah situasi negara tersebut yang masih belum kondusif.

Pemulangan tersebut adalah yang kelima dalam Februari 2013, kata Direktur Informasi dan Media Kemlu, PLE Priatna dalam siaran pers Kemlu, Selasa (26/2).

Lebih jauh Priatna mengatakan Kemlu telah memulangkan pertama sebanyak 128 WNI (6/2) kedua, sebanyak 132 WNI (13/2), ketiga sebanyak 87 WNI (18/2), keempat sebanyak 73 WNI (20/2) dan kelima sebanyak 129 WNI (26/2).

Jumlah keseluruhan WNI yang dipulangkan pada bulan Februari mencapai 549 WNI. Sebelumnya, pada bulan Januari 2013, Kemlu melalui KBRI Damaskus juga telah memulangkan sebanyak 508 WNI.

Dari Damaskus Dubes RI Wahib Abdul Jawad mengatakan bahwa KBRI Damaskus terus berupaya maksimal untuk dapat mempercepat proses repatriasi WNI dari Suriah dengan jumlah sebanyak mungkin meskipun mengalami beberapa kendala mengingat sebagian besar WNI di Suriah adalah sebagian mereka yang bekerja di rumah tangga.

Terhitung Januari sampai akhir Februari 2013, KBRI telah memulangkan sebanyak 1.057 WNI. Peningkatan jumlah pemulangan yang cukup signifikan pada bulan Januari dan Februari 2013 ini, antara lain, didasari faktor koordinasi baik antara Satgas KBRI Damaskus dan KBRI Beirut.

Kedatangan Tim Percepatan Kemlu juga membantu Satgas KBRI Damaskus untuk mencapai angka tersebut.

Setelah pemulangan ini, jumlah WNI yang berada di shelter KBRI Damaskus mencapai 172 orang. Dari jumlah tersebut terdapat 70 WNI yang berkasnya telah selesai dan siap dipulangkan berikutnya.

Meskipun banyak tantangan, KBRI Damaskus akan berupaya merealisasikan "zero shelter". Jumlah penghuni shelter yang hanya tersisa 172 orang merupakan jumlah yang terendah sejak enam bulan terakhir, terutama pada bulan Desember 2012 yang mencapai 648 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement