REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Hembusan angin yang kencang di Bali, berpotensi menimbulkan gelombang yang tinggi. Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, Wayan Suardana, mengimbau pengelola Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Padangbai agar mewaspadai munculnya gelombang tinggi.
"Kalau gelombangnya sampai tiga atau empat meter, hendaknya kegiatan penyeberangan dihentikan dulu. Ini demi keselamatan penyeberanga," kata Suardana di Denpasar, Selasa (26/2).
Hal itu dikemukakan Suardana, menanggapi pertanyaan terhadap hembusan angin yang masih sangat kencang di Bali, seperti di kawasan Denpasar, Tabanan, Jembrana, Buleleng dan Karangasem. Dikatakannya, hembusan angin memang masih kencang, namun kekuatannya sudah mulai berkurang dan melemah.
Dikatakan Suardana, angin kencang yang berhembus di Bali disebabkan terjadinya Badai Siklon di Australia. Kalau sebelumnya badai posisinya lebih dekat ke Indonesia, jkini semakin mendekat ke Australia, sehingga kekuatan hembusan angin di Indonesia semakin berkurang. "Diperkirakan dua atau tiga hari kedepan, hembusan angin kencang akan berhenti," katanya.
Untuk memudahkan pihak pengelola Pelbuhan di Gilimanuk dan Padangbai mudah mengambil keputusan, pihaknya secara rutin mengirimkan keadaan cuaca di Bali. Informasi tentang kondisi itu sebutnya, memudahkan pihak pelabuhan memprediksi dan memutuskan untuk menutup atau membuka kegiatan penyeberangan.