REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertikaian antara warga dan penjahat, Senin (25/2) kemarin di Ciracas, Jakarta Timur, membuktikan solidaritas antarwarga masih ada di tengah hiruk pikuk perkotaan. Kesadaran warga terhadap lingkungan sekitarnya harus terus ditingkatkan dan dijaga.
Siskamling dan ketersediaan lapangan kerja merupakan solusi untuk meminimalisasi tindak kejahatan. Maraknya kejahatan bisa berakibat timbulnya masyarakat paranoid. Pengamat Perkotaan, Nirwono Joga, mengatakan perlawanan itu sebagai bukti masih adanya kesadaran masyarakat dalam melawan ketidakadilan. ‘’Kesadaran yang dibangun secara kolektif,’’ katanya, Selasa (26/2) siang.
Menurut Nirwono, untuk mengantisipasi kejahatan pemerintah harus menyediakan ruang publik bagi masyarakat untuk kegiatan positif. Langkah pencegahan utama, masyarakat melakukan siskamling secara rutin.
Namun, lanjut dia, pemerintah pun harus terus menambah pasokan lapangan kerja. Dengan meningkatnya lapangan kerja akan membuat pengangguran menurun. Pengangguran menurun akan berefek pada turunnya tingkat kriminalitas.
Faktor ekonomi, ujar dia, tetap merupakan alasan utama seseorang berbuat kejahatan. Pelaku kejahatan biasanya orang yang kalah berkompetisi dalam meraih suatu pekerjaan. Dengan pasokan lapangan pekerjaan yang bertambah mereka bisa mendapatkan pekerjaan dan pendapatan. Hal ini akhirnya bertujuan untuk mengurangi tindak kejahatan.