REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar mengimbau masyarakat Bali tidak mempercayai isu tentang adanya gempa 8,7 SR yang berpotensi tsunami di sekitar Lombok dan daerah sekitarnya.
"Kami sudah menyampaikan permakluman melalui pengumuman melalui layanan Blackberry maupun website untuk membantah tentang isu yang disebarkan tersebut," kata Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, Nyoman Gede Wiryajaya, Senin (25/2).
Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, Wayan Suardana mebenarkan pernyataan Wiryajaya. Ditegaskannya, semua hal yang disebarkan melalui pesan berantai di Blackberry itu tidak benar. Sebab sampai sekarang belum ada alat yang dapat memastikan kejadian gempa secara tepat dan tepat.
Isu yang tersebar kepada masyarakat berbunyi, "Langit di kawasan Indonesia khususnya di Jawa, Sumatera, Bali, Lombok dan Maluku tertutup awan gelap dan dipastikan hujan lebat disertai badai, diperkirakan malam ini pukul 20.34.16 Wita akan terjadi gempa bumi berkekuatan 8,7 SR, pusat gempa berada di kawasan 10 LU-18 LS di kawasan Samudra Hindia tepatnya didekat daerah Lombok Selatan, BMG memastikan bahwa lempengan yang akan bergeser sehingga mengakibatkan tsunami tingkat sedang”.
"Kami tidak pernah mengeluarkan pernyataan akan adanya gempa bumi yang mengakibatkan tsunami tingkat sedang," kata Wiryajaya.
Wilayah Bali tidak signifikan terjadi hujan badai. Cuaca signifikan yang terjadi saat ini adalah angin kencang mencapai 40 kilometer/jam. Hal itu disebabkan oleh adanya badai tropis Rusty di selatan Nusa tenggara yang keberadaannya mendekati daratan Australia. Kondisi tersebut diperkirakan sampai 27 Februari 2013.
"Kami harap masyarakat tetap tenang dan tidak terlalu menanggapi berita bohong," kata Wiryajaya.