Senin 25 Feb 2013 21:57 WIB

Huntap Merapi Punya Rumah Baca

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Djibril Muhammad
Hunian Tetap bagi Korban Merapi
Foto: Kotajogja.com
Hunian Tetap bagi Korban Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Sejumlah fasilitas pendukung tampak mulai melengkapi area hunian tetap (huntap) masyarakat lereng Gunung Merapi, Sleman. Belum lama ini, sarana rumah baca telah resmi berdiri di kawasan Karang Kendal, Umbulharjo, Cangkringan.

Fasilitas ini merupakan bantuan dari Dharma Wanita Persatuan Kementerian Luar Negeri (DWP Kemenlu) dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UGM.

Karena itu, peresmiannya juga dilakukan kedua belah pihak tersebut yakni, Penasihat DWP Kemenlu, Sania Natalegawa dan Ketua LPPM UGM, Suratman.

Koordinator pengelola rumah baca, Siti Zuriah mengatakan, adanya sarana semacam ini dinilai tepat sasaran, sebab, banyak warga yang membutuhkan pendidikan. Pasca-erupsi dua tahun lalu, banyak fasilitas pendidikan yang tidak lagi beroperasi secara optimal.

"Bahkan, kami sudah memanfaatkan gedung ini sejak dua bulan lalu untuk sekolah PAUD," kata Siti pada wartawan belum lama ini.

Dia mengatakan, sebelum bencana erupsi 2010 lalu, sebagian warga huntap yang berdomisili di Dusun Pelemsari, Umbulharjo memaksimalkan rumah kepala dusun untuk lokasi PAUD. Sebab, menurutnya, tidak ada fasilitas yang mendukung untuk mengadakan kegiatan itu.

Karena itu, dengan disahkannya rumah baca di area huntap, masyarakat pun akan merasa senang. Bahkan, kegiatan itu bisa mendorong motivasi belajar anak-anak lebih berkembang. "Saat ini, tercatat 22 anak usia dini menjadi peserta didik masyarakat huntap," ujarnya.

Kepala Bappeda Sleman, Intriati Yudatiningsih menyatakan apresiasi atas pengadaan rumah baca 'Caraka Widya' di huntap Karangkendal. Ke depannya, dia berharap, rumah baca itu bukan hanya berfungsi sebagai perpustakaan, melainkan juga pusat informasi seperti internet sehingga, warga bisa lebih dekat dengan teknologi dan pengetahuan.

Ketua LPPM UGM, Suratman sepakat dengan usulan pengadaan internet. Namun sebelumnya, dia meminta agar peran pendidik diperkuat. Sebab tanpa pengawasan ketat, kecanggihan internet bisa menjadi bumerang bagi anak-anak. "Kami siap membantu jika fasilitas serupa akan dikembangkan di daerah lain," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement