Senin 25 Feb 2013 15:11 WIB

'Tingginya Nilai Pengangkutan Bikin Harga Daging Sapi Melonjak'

Mentan Suswono
Foto: M Syakir/Republika
Mentan Suswono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengatakan pengangkutan atau distribusi sapi di Indonesia yang masih sulit mempengaruhi harga daging sapi yang melonjak beberapa waktu terakhir ini.

"Masalah pengangkutan atau distribusi sapi di Indonesia juga masih sulit dan mempengaruhi harga," kata Suswono saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (25/2).

Karena itu, ia berharap dari BUMN seperti Pelni, Garuda Indonesia, dan Merpati untuk memberikan diskon pengangkutan daging sapi dari wilayah timur Indonesia. "Nanti ada semacam diskon harga dalam mengangkut sapi dari NTT dan NTB, dan di Jawa Timur diangkut pakai KA dalam bentuk daging beku. Jadi harus ada diskonlah. Merpati juga siap mengangkut dari daerah lain ke Jakarta dan ada diskon. Kalau ini berjalan, daging kita bisa bersaing dengan daging impor," papar menteri dari PKS ini.

Suswono meminta mahalnya biaya pengangkutan daging sapi dari wilayah Indonesia Timur ke Jakarta, dapat diselesaikan agar harga daging sapi di Indonesia bisa kembali normal.

Jadi menurut Suswono harus ada perlindungan harga di dalam negeri sebab mengangkut NTT dan NTB lebih mahal dari Darwin, Australia. "Saya kira ini harus benahi. Saat ini biaya pengangkutan sangat tinggi yaitu di atas 15 persen. Pada 1 Maret 2013 (pengangkutan daging melalui BUMN) itu baru komitmen yang jelas kita sudah komitmen tahun ini dijalankan," kata dia.

Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menurutnya siap mengoperasikan kapal khusus pengangkut sapi lokal mulai Maret 2013 dengan menggunakan konsep '3 in 1'.

Konsep '3 in 1', lanjutnya, kapal tersebut tidak hanya mengangkut sapi tetapi juga barang dan manusia. Untuk melakukan kerjasama ini, Kementan merangkul BUMN pelayaran PT (Persero) PELNI.

Suswono menuturkan jalur yang dilalui kapal ini mulai dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa dan berakhir di Sumatera. Sumatera adalah titik tolak akhir karena nantinya kapal tersebut akan mengangkut pakan ternak yang didatangkan dari Sumatera.

"Model rutenya NTT, NTB, Jawa dan Sumatera. Maret kita akan operasikan dengan 3 in 1. Sumatera itu nantinya mereka akan angkut pakan ternak," ujarnya.

Selain itu, ia mengatakan tingginya harga daging sapi juga disebabkan pemeliharaan sapi Indonesia yang dipelihara secara intensif sehingga mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

"Sapi-sapi Australia dan Selandia Baru itu sangat efisien. Karena mereka nggak pernah diberi makan, karena digembalakan. Sementara itu kita itu dipelihara secara intensif jadi butuh biaya," kata dia mengakhiri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement