REPUBLIKA.CO.ID, SANGATTA -- Sebanyak 4.975 rumah warga di empat desa dari dua kecamatan terendam air di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur terendam air sejak Jumat (22/2). Rumah-rumah itu berada di kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan. Dengan lima desa dan seratusan lebih RT yang benar-benar terkena dampak banjir.
"Untuk membantu korban banjir yang mencapai ribuan itu, BPBD dan Dinas Sosial telah mendirikan lima lokasi posko dan dapur umum. Tersebar di Kabo, Teluk Lingga, Rudina, Mujur Jaya, Patung Burung dan Gunung Tehnik," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur, Zainuddin Aspan, Ahad (25/2).
Ia menambahkan, meskipun telah disediakan dapur umum dan posko, ternyata para korban banjir tidak terlalu berminat datang. Mereka lebih memilih tetap bertahan di rumah atau ke rumah keluarganya untuk menginap.
Karenanya, bantuan logistik atau sembako yang disediakan pihak ketiga disalurkan langsung ke rumah-rumah.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya fokus melakukan monitoring lapangan. Karena kondisi air sudah mulai surut. Meski pun para petugas tetap siaga. Seperti polisi, TNI, Tagana, SAR, Rapi, PMI, dan petugas medis.
"Kendala kami di lapangan adalah penolakan warga untuk dievakuasi petugas. Sebaliknya juga peralatan sangat minim karena hanya mengandalkan bantuan dari BNPB dan BPBD Provinsi Kaltim," tambah dia.
Menurutnya, BPBD Kutai Timur belum memiliki sarana untuk memobilisasi korban di lapangan. Ini lantaran hanya menggunakan bantuan BNPB Pusat dan provinsi.