REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Akbar Tanjung Institute, Alfan Alfian, menilai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, sudah menangkap isyarat perlawanan. Isyarat itu disiratkan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, dalam pidato pengunduruan dirinya.
"Saya yakin SBY dan kubu Cikeas sudah menangkap sinyal-sinyal itu. Sehingga, mereka harus sangat hati-hati dalam memberikan respon," katanya dalam Seminar Dies Natalis PB HMI ke-66 yang bertajuk "Upaya Strategis Bersama Mencegah Terjadinya Negara Gagal" di Aula Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Minggu.
Jika SBY dan kubu Cikeas tidak berhati-hati merespon, keadaan politik nasional akan semakin memburuk.
"Tentu saja ini akan menimbulkan dampak yang tidak baik dari aktivitas politik nasional, yaitu akan tambah gaduh nantinya," katanya.
Namun, dia masih belum melihat kekuatan gerakan-gerakan anti-SBY tersebut hingga terkonsolidasi dengan baik.
"Saya masih belum melihat sejauh itu. Kalau sekadar saling bertukar pikiran, saling memberikan informasi otomatis sudah terjadi," katanya.
Dia berpendapat kelompok-kelompok anti-SBY akan merapat dan memberikan komunikasi yang lebih rapi. "Ini masih halaman pertama, mungkin membutuhkan halaman-halaman berikutnya dari perlawanan politik," katanya.