Ahad 24 Feb 2013 14:09 WIB

BJ Habibie Sarankan HMI Tak Berpolitik

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Djibril Muhammad
The third Indonesian president, BJ Habibie (file photo)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
The third Indonesian president, BJ Habibie (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) terlibat kasus korupsi. Mantan Presiden BJ Habibie menyarankan agar HMI tak terlalu jauh masuk ke dalam dunia politik.

"HMI kalau mau diperhitungkan maka mereka harus melihat kembali langkahnya selama ini. Organisasi mahasiswa itu tidak bisa terlalu politis," kata Habibie usai menghadiri acara pembukaan Pleno III PB HMI-MPO di Aula Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jakarta, Ahad (24/2).

Menurut Habibie, untuk menjadi seorang pemimpin, para mahasiswa saat ini tinggal menunggu waktu saja. Karenanya, Mahasiswa itu harus menjadi profesional berdasarkan disiplin ilmunya masing-masing. 

Habibie mencontohkan, sejak mahasiswa ia tak pernah bercita-cita menjadi pejabat. Namun, karena ia profesional di bidangnya, maka ia bisa menjadi menteri.

Lebih lanjut Habibie mengatakan, seharusnya organisasi mahasiswa mempersiapkan kader-kadernya yang bermental pembangunan. Profesional sesuai disiplin ilmunya dan bukan mengejar kepentingan politik.

Menurut Habibie, pada waktu awal didirikan, HMI memang bergerak di bidang politik. Namun, hal tersebut wajar karena pada saat itu semua elemen masyarakat berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan.

"Nah sekarang jangan gunakan cara 66 tahun yang lalu. Karena sekarang organisasi mahasiswa tidak bisa terlalu politis. Kalau semua berpolitik, siapa yang bekerja," kata Habibie.

Seperti diketahui, sejumlah alumni HMI saat ini menjadi tersangka kasus korupsi. Mereka adalah Anas Urbaningrum (mantan Ketua Umum PB HMI) dan Andi Mallarangeng (Sekretariat Komisariat HMI UGM). Mereka berdua menjadi tersangka dalam kasus korupsi Hambalang.

Di tempat yang sama, Ketua Umum PB HMI MPO (Majelis Penyelamat Organisasi) Alto Makmuralto mengatakan, dalam HMI, tidak ada ajaran yang menyuruh kadernya untuk berbuat korupsi. HMI bergerak berdasarkan nilai-nilai keislaman.

Terkait dengan terlibatnya sejumlah alumni HMI dalam kasus korupsi, ia menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum. "BIarkan semuanya ditangani oleh pihak penegak hukum" kata Alto dalam sambutannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement