Ahad 24 Feb 2013 09:31 WIB

ODHA Miskin Meninggal, RS Tagih Biaya Pengobatan

Rep: Neni Ridarineni/ Red: A.Syalaby Ichsan
RSUP Dr Sardjito
RSUP Dr Sardjito

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA  -- Pasien Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) bernama Arie meninggal dunia di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pekan lalu. Tiga hari setelah meninggal dunia, pihak RSUP masih menagih biaya pengobatan Arie selama di rumah sakit.

Hanya, Arie sudah tidak punya keluarga. Pihak RSUP pun mengirimkan tagihan ke pendamping Arie, Lembaga Swadaya Masyarakat Victory. 

LSM Victory pun ditagih untuk kekurangan biaya perawatan Arie selama dirawat di RSUP Dr Sardjito sebesar Rp 8 juta, sedangkan biaya seluruhnya Rp 27 juta. Merasa tidak punya dana, LSM Victory meminta bantuan kepada koleganya sesama LSM.

"Pengurus LSM Victory minta tolong saya untuk bisa menyelesaikan kasus ini, karena Victory sendiri tidak punya dana untuk membayar kekurangan biaya perawatan Arie di rumah sakit," kata Ketua LSM Ebenezer, Alexander Pohanni kepada Republika, Ahad (24/2).

Menurut Pohanni, Arie seorang anak jalananberasal dari keluarga miskin. Sehari-hari dia tinggal di rumah singgah Victory. Oleh karena itu, pihak rumah sakit mengirimkan tagihan tersebut ke Victory. 

Pohanni pun mempertanyakan tagihan yang dikirimkan oleh rumah sakit. Padahal, tuturnya, Arie memegang kartu Jaminan Kesehatan Sosial (Jamkessos) DIY. Belakangan, Pohanni tahu mesi Arie menggunakan jaminan Jamkessos, ternyata biaya perawatan Arie sampai meninggal tidak semuanya bisa ditanggung oleh Bapel Jamkessos DIY.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement