Sabtu 23 Feb 2013 11:47 WIB

Ini Alasan Rahmad Mundur dari Demokrat

Rep: Ira Sasmita/ Red: Yudha Manggala P Putra
Spanduk bergambar Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dipasang di sebuah warung belakang gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Selatan (30/4/2012).
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Spanduk bergambar Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dipasang di sebuah warung belakang gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Selatan (30/4/2012).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat, Muhammad Rahmad telah menyatakan mundur menyusul langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Anas Urbaningrum sebagai tersangka.

Rahmad mengaku memilih mundur dari Demokrat sebagai pernyataan politik pribadinya. Ia juga menyebutkan alasan kemundurannya untuk memudahkan jalan bagi para seniornya di Demokrat.

"Saya mundur untuk memudahkan jalan bagi senior saya, karena sudah menginginkan saya dari dulu untuk mundur," kata Rahmad di kantor DPP Demokrat, Sabtu (23/2).

Staf ahli Anas saat masih menjabat sebagai anggota DPR itu tidak mengungkapkan senior mana yang dimaksudkannya. Tetapi ia tidak membantah bila senior itu merupakan bagian dari Dewan Pembina, Majelis Tinggi, atau Dewan Kehormatan Partai Demokrat. Menurutnya, sebagai profesional ia memilih Demokrat karena berharap partai berlambang bintang mercy itu bisa menjadi partai yang bersih, santun, dan cerdas.

"Melihat perkembangan internal yang tidak sesuai. Saya mencari identitas santun, cerdas dan bersih," ungkap Rahmad.

KPK akhirnya meresmikan status Anas Urbaningrum sebagai tersangka kasus korupsi pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Penetapan status mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu disampaikan Juru Bicara KPK Johan Budi dalam jumpa pers di Gedung KPK di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/2) malam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement