Jumat 22 Feb 2013 16:36 WIB

Menko Polhukam: Penyerangan di Papua Sabotase Berbahaya

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Heri Ruslan
Djoko Suyanto
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Djoko Suyanto

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA — Delapan prajurit TNI gugur di Papua, Kamis (21/2), akibat serangan pasukan Tentara Pembebasan Nasional (TPN) dan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Para prajurit Indonesia yang gugur itu adalah Sertu M Udin, Sertu Frans, Sertu Romadhan, Sertu Edy, Praka JojoWiharjo, Praka Wempi, Pratu Wahyu Prabowo, dan Pratu Mustofa.

 

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto menyatakan, pemerintah mengutuk keras tindak kekerasan yang dilakukan pihak tidak bertanggungjawab itu.

Djoko memandang penyerangan terhadap TNI itu merupakan upaya sabotase berbahaya. “Tujuannya tidak lain secara sengaja untuk menghalangi, bahkan menggagalkan inisiatif dan upaya damai yang tengah diupayakan bagi Papua,” katanya dalam siaran pers, Jumat (22/2).

 

Djoko mengatakan, dalam kesedihan dan kemarahan, pemerintah menegaskan pendirian, tak ada aksi kekerasan apapun yang bisa menggeser komitmen dan keberpihakan pada kesejahteraan dan perdamaian abadi di Papua.

Bersama-sama dengan warga Papua, sambungnya, pemerintah pusat dan daerah memilih untuk terus mengedepankan upaya damai, adil, dan jujur, demi mencapai kesepahaman bermartabat dan operasional.

“Juga menjauhi langkah-langkah kekerasan yang eksesif dan di luar hukum,” ujar Djoko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement