Kamis 21 Feb 2013 19:49 WIB

Kurang Dana, Pilkada di Tangerang Rawan Kecurangan

Rep: Wahyu Saputra / Red: M Irwan Ariefyanto
Balai Kota Tangerang
Foto: iluni-stisipyuppentek.ning.com
Balai Kota Tangerang

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Pemilihan kepala daerah (pilkada) Kota Tangerang rawan kecurangan karena hanya menyiapkan 1 pengawas pemilu lapangan di setiap kelurahan. ''Kita kurang dana, normalnya lima disetiap kelurahan, potensi curang besar,'' Ujar Ketua Panwaslu Takhono, Kamis (21/2)

Takhono membenarkan potensi terjadinya kecurangan terbuka lebar jika Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) tidak mencapai angka normal. Setidaknya untuk mengecilkan potensi kecurangan dibutuhkan sekitar tiga orang perkelurahan.

Takhono menjelaskan, sebenarnya dana yang dipatok oleh Panwaslu kepada Pemerintah Daerah sebesar enam miliar, tetapi yang disetujui hanya empat miliar saja. ''Setahu saya anggarannya terbatas, makanya kita gunakan satu orang saja'' katanya

Kota Tangerang memiliki 104 Kelurahan yang berada di 13 Kecamatan, berarti hanya ada 104 PPL yang mengawasi pemilu disetiap Kelurahan. Seharusnya ada 520 PPL ditambah 39 Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) di 13 Kecamatan. ''Panwascam sudah pas, PPL yang kurang,'' ujar Takhono.

Takhono menjelaskan, keterbatasan dana tersebut terkait dengan penggajian PPL dan Panwascam sampai pemilu selesai setengah tahun kedepan. Anggaran untuk penggajian mencapai dua miliar lebih. ''Ini yang berat, uangnya terbatas, kita tidak hanya menggaji pegawai,'' katanya.

Sampai saat ini, anggaran untuk pengawasan pemilu belum cair, padahal Panwaslu membutuhkan dana tersebut untuk melakukan rekrutmen panitia pengawas. ''Kita terpaksa buka rekrutmen tanpa dana dari Pemda, mudah-mudahan secepatnya turun,'' katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement