Kamis 21 Feb 2013 15:25 WIB

Empat Anggota TNI Tewas Ditembak di Papua

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Sejumlah prajurit Kopassus TNI AD mendarat di Bandara Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Senin (12/11).  (Antara/Andika Wahyu)
Sejumlah prajurit Kopassus TNI AD mendarat di Bandara Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Senin (12/11). (Antara/Andika Wahyu)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sedikitnya empat anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) tewas ditembaki oleh kelompok sipil tak dikenal di wilayah Sinak, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.

Kejadian tragis tersebut terjadi pada Kamis (21/2) sekitar pukul 10.30 WIT. Saat itu,  rombongan TNI yang berjumlah sepuluh orang sedang menuju Nabire dengan menggunkan sebuah truk.

 

Rombongan yang terdiri dari pasukan gabungan Batalyion 753, Koramil, dan Kodim ini sedang melintasi sebuah tanjakan sekelompok orang dari arah hutan melakukan penyerbuan. Pasukan TNI ini langsung diberondong oleh tembakan senjata api dari berbagai arah.

Selain menimbulkan korban tewas, dilaporkan satu anggota TNI hilang dalam kejadian tersebut. sedangkan nasib lima orang lainnya tidak jauh lebih baik. Meski berhasil kembali ke markasnya di Sinak, para anggota TNI ini mengalami luka kritis.

“Rombongan TNI sedang menuju ke bandara mulia Nabire untuk mengambil sejumlah alat komunikasi militer. Tiba-tiba mereka diserang,” kata Kabag Penum Polri Kombes Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (21/2).

Menurutnya, Polri bersama pasukan TNI setempat sedang melakukan pengejaran kepada kelompok yang belum diketahui identitasnya ini.

Sementara itu diketahui prajurit TNI yang gugur dalam melaksanakan tugas ini ialah, Sertu Udin, Sertu Frans yang berasal dari Kodim Sinak, lalu Sertu Romadhon dan Pratu Mustofa dari Batliyon 753.

 Sertu Udin tewas dengan luka tembak di bagian pinggang yang menembus ke belakang. Kemudian Sertu Frans diketahui meninggal dengan lleuka tembak di pelipis kiri. Sedangkan dua lainnya, Sertu Romadhon dan Pratu Mustofa tewasn karena luka tembakan di bagian dada.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement