Rabu 20 Feb 2013 23:42 WIB

Penderita DBD Banyak dari Masyarakat Menengah

Pengasapan untuk mencegah penyakit demam berdarah. DBD termasuk salah satu KLB.
Foto: Antara
Pengasapan untuk mencegah penyakit demam berdarah. DBD termasuk salah satu KLB.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Semarang pada awal tahun ini banyak menimpa masyarakat kalangan menengah ke atas.

"Selama musim penghujan ini, jumlah penderita demam berdarah cukup tinggi dan rata-rata penderitanya masyarakat yang tinggal di kawasan perumahan menengah ke atas," kata Plt Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (20/2).

Hendrar Prihadi memperkirakan kondisi tersebut terjadi karena sosialisasi pencegahan DBD belum menyentuh kalangan tersebut. Untuk mencegah semakin banyaknya penderita DBD, Pemkot Semarang telah meminta kepada Dinas Kesehatan Kota Semarang dan pemerintahan setempat baik camat, lurah, hingga tim penggerak PKK untuk terus melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Sebenarnya yang terpenting adalah menyadarkan masyarakat pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat," katanya. Hendrar Prihadi berharap jumlah penderita DBD di Kota Semarang dapat ditekan dan menurun dengan digalakkannya PSN serta penerapan budaya hidup bersih dan sehat.

Kesempatan terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Widoyono, mengatakan sejak lima minggu terakhir jumlah penderita DBD sudah menurun dan ia membenarkan adanya dominasi masyarakat menengah ke atas yang menderita DBD. "Semua rumah didatangi, hanya saja tidak semua masyarakat menengah ke atas dapat diperiksa kondisi bak mandinya karena pintunya tertutup atau orangnya sedang pergi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement