REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Selama dua pekan ini para penerbang tempur Pangkalan Udara Utama TNI AU Iswahyudi, Madiun, berlatih terbang malam. Profesionalisme pelaksanaan tugas penerbang jet tempur TNI AU itu menjadi tuntutan yang harus diwujudkan.
Latihan terbang malam jet-jet tempur dari Skuadron Udara 3, Skuadron Udara 11, dan Skuadron Udara 14, ini bertujuan agar para penerbang tempur itu semakin mahir mengendalikan pesawat-pesawat tempur. Siapa yang bisa menjamin pelaksanaan misi tempur cuma terjadi pada siang hari?
Berbeda dengan siang hari, menurut keterangan pejabat TNI AU setempat, di Madiun, Rabu (20/2), terbang malam memiliki kesulitan yang lebih tinggi karena hanya mengandalkan instrument yang ada di dalam cockpit.
Lewat latihan terbang malam, diharapkan para penerbang mampu menyesuaikan keadaan, sehingga keahlian dan kemampuan terbang meningkat.
Terbang malam hari itu program kerja Pangkalan Udara Utama TNI AU Iswahjudi sebagai pangkalan operasi, serta upaya meningkatkan profesionalisme serta untuk mengantisipasi pelaksanaan tugas dalam segala kondisi.
Komandan Pangkan Udara Utama TNI AU Iswahjudi, Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, menekankan kepada para penerbang berlatih terbang malam sesuai prosedur dan perhatikan perkembanagan cuaca mengingat saat ini musim hujan, serta tak kalah penting perhatikan keselamatan terbang dan kerja.
Dalam latihan terbang malam tersebut digunakan jenis pesawat F-16 Fighting Falcon, F-5E Tiger II, dan HS Hawk Mk-53 dengan area latihan seperti siang hari yaitu Lanud Iswahjudi-Ponorogo-Tulungagung-Nganjuk-Surabaya-Solo, dan Ngawi, Jawa Timur.