REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Political Marketing Research (IPMR) merilis hasil jajak pendapat tentang perang bintang pada Pemilukada Jawa Barat. Tak beda dengan survei lain, pasangan Dede Yusuf-Lex Laksmana menempati urutan untuk elektabilitas. Berkejaran dengan pasangan Ahmad Heryawan (Aher)-Deddy Mizwar.
Chief Operations IPMR Farid Subkhan mengatakan, dari tingkat popularitas tokoh, kesukaan terhadap tokoh, hingga elektabilitas Dede Yusuf menempati urutan teratas. Tingkat elektabilitas Dede Yusuf dengan pasangannya Lex Laksmana mencapai 35,1 persen.
Dari jumlah persentase tersebut, 18,98 persen responden mengaku yakin akan memilih pasangan Dede-Lex pada hari pemungutan suara nanti. Sementara pasangan Aher dan Deddy menempati posisi kedua dengan elektabilitas 29,3 persen.
Dengan selisih angka cukup jauh, Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki meraih elektabilitas sebanyak 15,7 persen. Diikuti pasangan Irianto Mahfudz (Yance)-Tatang Farhanul Hakim dengan elektabilitas 7,6 persen. Kemudian pasangan independen Dikdik Mulyana Arief-Cecep Nana Suryana Toyib hanya meraih elektabilitas sebanyak 0,7 persen.
"Yang menarik, swing voters-nya sangat besar, mencapai 11,5 persen. Jadi keadaan bisa saja berubah pada pemungutan suara nanti," kata Farid, di kantor IPMR, Jakarta, Rabu (20/2).
Dede juga unggul dari segi popularitas, dan kesukaan terhadap tokoh. Mantan aktor itu mengungguli popularitas kompetitornya yang juga sebelumnya aktif di dunia hiburan seperti Deddy Mizwar dan Rieke.
Dede meraih popularitas dengan angka mencapai 99 persen. Sedangkan Deddy Mizwar meraih 93,8 persen, dan Rieke sebanyak 90,7 persen. Aher sebagai cagub incumbent hanya mendapat persentase tingkat popularitas sebesar 79,5 persen.
Dari tingkat kesukaan terhadap tokoh, Dede dipilih oleh 93,3 persen responden. Peringkat kedua Deddy Mizwar mendapatkan 89,0 persen, diikuti Aher dengan 88,5 persen. Rieke disukai oleh 81,1 persen, kemudian diikuti Yance dengan kesukaan 74,3 persen.
Jajak pendapat dilakukan IPMR pada 9 sampai 16 Februari 2013. Survei dilakukan dengan metode proportionate multi stage random sampling, dengan responden 764 orang.
Calon pemilih diambil acak di 25 kabupaten/kota dan di 54 desa/kelurahan. Survei menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin error sebesar 3,5 persen.