Senin 18 Feb 2013 15:47 WIB

Rumah Sakit Ini Didemo karena Abaikan Warga Miskin

Pasien di rumah sakit (ilustrasi).
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Pasien di rumah sakit (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Dua kelompok massa berunjuk rasa ke Rumah Sakit Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu, Bangkalan, Madura, Senin (18/2). Mereka menuntut perbaikan pelayanan di rumah sakit itu.

Kedua kelompok massa yang berunjukrasa ini mengatasnamakan diri Aliansi Peduli Kesehatan dan Dewan Kesehatan Rakyat Bangkalan.

"Kami datang kesini, karena selama ini pelayanan di RSD Bangkalan ini terkesan diskriminatif, antara warga miskin dengan orang kaya," kata juru bicara Dewan Kesehatan Rakyat Bangkalan, Ardiansyah.

Ia menjelaskan, pihak rumah sakit terkesan kurang respon dalam melayanan pasien dari kalangan keluarga miskin, terutama pengguna kartu jaminan kesehatan masyarakat.

Padahal, kata dia, warga miskin yang berobat ke Rumah Sakit Bangkalan itu juga bayar. Hanya saja, pembayaran untuk biaya berobat warga miskin tersebut dilakukan oleh pemerintah.

Dalam kesempatan itu, massa juga sempat mengecam adanya pasien difteri yang ditolak berobat ke rumah sakit itu hingga akhir meninggal dunia.

"Apakah ini yang disebut sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. Padahal para dokter dan perawat ini semuanya dibayar oleh negara dengan tujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," teriak Ardiansyah.

Selain menyinggung soal buruknya pelayanan di rumah sakit itu, para pengunjuk rasa dari dua kelompok massa  memprotes seringnya dokter spesialis di wilayah itu tidak masuk kerja.

Unjuk rasa menuntut perbaikan pelayanan di RSD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan ini sempat berlangsung tegang. Pasalnya, rumah sakit menggunakan jasa preman dalam berupaya membubarkan aksi massa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement