REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Ribuan lahan pertanian di Kabupaten Bandung terendam banjir. Lahan pertanian terancam puso akibat dari genangan tersebut.
Pemerintah Kabupaten Bandung menyiapkan anggaran untuk mengganti bibit padi bagi lahan sawah yang gagal panen.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) Kabupaten Bandung, Tisna Umaran mengatakan, ada 1.076 hektare lahan pertanian yang terkena banjir.
Dari jumlah tersebut sebanyak 56 hektar dipastikan puso. Menurutnya, lahan pertanian yang terkena banjir tersebar di 12 kecamatan. "Daerah yang paling parah adalah di Kecamatan Rancaekek, Baleendah, Pameungpeuk, dan Solokanjeruk," ujarnya, Ahad (17/2).
Sawah yang tergenang meluas dibandingkan satu bulan yang lalu. Pada Januari, sawah yang tergenang seluas 170 hektare.
Tisna mengatakan, genangan air di sawah semakin parah karena hujan yang terus terjadi. Drainase dan saluran irigasi pun meluap karena tidak mampu menampung limpasan air hujan.
Menurutnya, genangan banjir yang mengenai lahan pertanian saat ini cenderung lebih cepat surut, jika dibandingkan tahun lalu. Hal tersebut terjadi dampak dari pengerukan Sungai Citarum.
Jika pada tahun lalu,ujarnya, genangan air bisa berhari-hari, saat ini genangan tidak mencapai lebih dari dua hari. "Ini hitungannya jam-jaman, tingkat genangan bisa berkurang. Kalau dulu kan bisa sampai lebih dari dua hari," katanya.