REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Demokrat dinilai akan menjadi ajang pertaruhan bagi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Di sini, masyarakat akan melihat sosok SBY tak hanya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Namun juga akan menilai kinerjanya sebagai presiden.
Pengamat hukum tata negara, Saldi Isra menjelaskan, SBY dituntut untuk bisa melakukan apa yang pernah dia ucapkan kepada menteri-menterinya. Yaitu agar berkonsentrasi dengan pekerjaannya.
"Nah, presiden juga harus konsentrasi," ujar dia di Jakarta, Sabtu (16/2).
Karenanya, masalah yang dihadapi Demokrat saat ini menjadi indikator kualitas SBY. Jika tidak bisa menyelesaikan cobaan ini, maka masyarakat akan semakin ragu terhadap SBY.
"Bagaimana bisa menyelesaikan persoalan bangsa Indonesia," papar dia.
Apalagi, saat ini publik ingin SBY lebih menjalankan fungsi sebagai presiden ketimbang ketua majelis tinggi Demokrat. Meski pun pada akhirnya SBY lebih memilih untuk mengurus partai yang didirikannya ketimbang menjalankan amanat rakyat sebagai presiden.