REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR--Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Makassar mendesak kepolisian untuk menuntaskan aksi teror bom molotov di beberapa geraja di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kami mendesak aparat kepolisian untuk segera menangkap pelaku dan menuntaskan teror ini demi menjaga kerukunan umat beragama," kata Ketua BPC GMKI Makasar Firmes Nosioktavian di Makasar, Sabtu (16/2).
Mereka juga menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. "Menghimbau masyarakat Kota Makassar agar tetap tenang dan tidak terprovokasi terkait adanya teror yang dilakukan oknum yang secara sengaja merusak tatanan kemanan dan stabilitas kota," tegasnya.
GMKI juga mengutuk tindakan teror bom molotov yang terjadi selama sepekan terakhir di sejumlah gereja. Aksi itu, sebut GMKI, berpotensi merusak keutuhan kerukunan uumat beragama di indonesia secara umum dan di Makassar secara khusus.
"Kami ingatkan masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan isu menyesatkan ini yang bisa merusak keutuhan kerukunan umat beragama," tuturnya.
Teror bom sebelumnya terjadi di dua Gereja Kristen Indonesia (GKI) yakni GKI jalan Samiun nomor 17 kecamatan ujungpandang dan Gereja Toraja Klasis Makassar Jemaat Panakukang di jalan Pettarani II nomor 3, pada Kamis 14 Februari 2013 dini hari sekitar pukul 04.00 WITA.
Kejadian serupa juga pada 10 Februari 2013 di Gereja Toraja Tiatiara, Kecamatan Tamalate, dan Gereja Toraja Mamasa Jemaat Jordan, Kecamatan Panakkukang. Sebelumnya, Komnas Ham juga mendesak polisi dan pihak terkait mengungkapkan teror tersebut.