Jumat 15 Feb 2013 13:43 WIB

TNI AD Akan Beli Helikopter Black Hawk

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Mansyur Faqih
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro
Foto: Widodo S. Jusuf/Antara
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, mengatakan Mabes TNI AD mengajukan permintaan untuk membeli helikopter tempur. Ada dua opsi helikopter yang diinginkan TNI AD, yaitu Apache dan Black Hawk.

Pembelian tambahan alutsista itu dipilih dari Amerika Serikat (AS) lantaran sesuai dengan spesifikasi. Namun karena harga Apache terlampau mahal, kata dia, pilihan bakal dijatuhkan untuk membeli Black Hawk.

Menurut Purnomo, pembelian itu diharapkan selesai tahun ini. Karena dana yang dianggarkan sebesar 200 juta dolar AS alias Rp 1,9 triliun lebih sudah disetujui Kementerian Keuangan dan Badan Perencanaan Pembagunan Nasional.

Berdasarkan pembicaraan awal, kata Purnomo, harga satu unit Apache mencapai 45 juta dolar AS dan Black Hawk sekitar 20 juta dolar AS per unit.

"Black Hawk pilihanya karena Apache mahal. Ini masih dalam pembahasan pemerintah dan belum diajukan ke Komisi I DPR," kata Purnomo di kantor Kementerian Pertahanan, Jumat (15/2).

Sebenarnya, lanjut dia, kalau pilihan dijatuhkan kepada Apache, maka proses pembelian bisa cepat. Itu lantaran pihaknya sudah mengantongi izin dari Pentagon alias Departemen Pertahanan AS.

Purnomo berharap rencana pembelian itu bisa lancar. Dengan begitu, satu skuadron helikopter serang bisa terbentuk. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement