REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Permintaan daging sapi di pasar Medan terus turun hingga sekitar 50 persen menyusul naiknya harga daging itu pascapembatasan impor.
"Permintaan terus menurun hingga 50 persen lebih yang diduga karena mahalnya harga daging itu atau sudah mencapai Rp 85.000 - Rp 90.000 per kg dari sebelumnya rata-rata hanya Rp 70.000-Rp 80.000 per kg," kata pedagang daging sapi di Pasar Simpang Limun, Medan, H. Hasan, di Medan, Kamis (14/2).
Akibat permintaan konsumen yang terus melemah, maka pedagang tidak berani menjual daging itu dalam partai besar.
Saat ini, total penjualan daging sapi di pasar Medan per harinya hanya sekitar 125 kg dari biasanya mencapai 250 kg.
"Takut rugi-lah, apalagi harga beli ke pemasok kan juga semakin mahal,"katanya.
Dia menyebutkan, harga daging yang mahal itu sudah terjadi sejak akhir November setelah pasokan impor semakin sedikit.
Kalau harga daging sebelumnya masih bisa Rp 70ribuan per kg, maka terus naik menjadi Rp 85.000 hingga Rp 90.000
per kg.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Bidar Alamsyah, menyebutkan, pemerintah berupaya menjaga kebutuhan daging di pasar dengan hasil sapi lokal maupun nasional.
Hasil pengamatan di pasar, kata dia, pasokan tetap memadai, tetapi permintaan yang menurun. Diakui ada kenaikan harga, namun diduga bersifat sementara akibat impor dikurangi.
"Mudah-mudahan harga jual dan minat beli bisa normal lagi.Yang pasti kebutuhan daging diupayakan bisa terpenuhi," katanya.