REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Puluhan pelajar SMA Negeri 3 Banda Aceh menggelar aksi simpatik di Bundaran Simpang Lima, Kamis petang, mengajak masyarakat menolak perayaan "valentine" atau hari kasih sayang yang diperingati setiap 14 Februari.
Aksi diikuti sekitar 50-an pelajar mereka lakukan usai pulang sekolah. Dalam aksi tersebut, mereka membagi-bagikan sejarah "Valentine", yang menurut mereka bukan budaya Islam.
"Sebagai generasi muda Islam, kami menyerukan semua pelajar di Aceh tidak merayakan hari 'Valentine' karena bukan budaya Islam," kata Roid Ghozi, koordinator aksi.
Menurut dia, aksi yang mereka gelar sebagai bentuk keprihatinan masih ada anak-anak muda Aceh merayakan budaya nommuslim tersebut. Oleh karena itu, mereka mengajak generasi muda tidak ikut-ikutan dengan budaya orang lain.
"Aksi ini lahir atas inisiatif kami dan jauh hari kami rencanakan. Dalam aksi ini, kami mengajak semua masyarakat muslim Aceh tidak ikut-ikutan merayakan hari kasih sayang yang bukan budaya Islam," kata dia.
Aksi pelajar yang dimulai sekitar pukul 17.00 WIB berlangsung hampir satu jam lamanya. Aksi tersebut sempat menarik perhatian warga yang melintas di bundaran padat lalu lintas tersebut. Aksi tersebut tidak sempat menimbulkan kemacetan.
Sebelumnya, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh mengharamkan kaum muda Aceh merayakan hari kasih sayang karena bukan budaya bagian dari Islam.
"Haram bagi anak muda muslim yang ikut-ikutan merayakan 'Valentine'. Kami melarang kaum muda ikut-ikutan merayakannya," kata Ketua MPU Aceh Tgk H Ghazali Mohd Syam.
Selain itu, kata dia, ulama Aceh menyerukan anak muda menghindari perayaan lainnya yang bukan bagian dari Islam. Sebab, merayakan momen itu sama saja dengan mengakui kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang nonmuslim.