REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menko Kesra Agung Laksono menilai sindiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang Lapindo tidak bernuansa politis.
Menurutnya, wajar jika SBY menyinggung hal tersebut karena pelunasan utang memang belum selesai. “Enggak ada (kepentingan politik) karena memang sesuai dengan pembicaran antara Menteri PU,” katanya saat ditemui usai rapat sidang kabinet paripurna, Kamis (14/2).
Ia menjelaskan, Lapindo memastikan untuk membayar hutan tersebut. Tetapi, dia tidak tahu kapan pastinya pelunasan bisa benar-benar selesai. Pemerintah pun tidak memberikan tenggat waktu untuk hal tersebut.
“Tapi bukan berarti tidak dibayarkan sama sekali. Kita tunggu, sudah ada yang dimulai dibayar dari ratusan miliar, telah terbayar sebagian. Tinggal sisanya mudah-mudahan Lapindo bisa selesaikan," ungkapnya.
Menurutnya, sisa pembayaran Lapindo untuk korban lumpur senilai Rp 900 miliar. Dari Rp 900 miliar itu sudah dibayar Rp 400 miliar. Sedangkan sisanya yang belum dibayar Rp 500 miliar.
Agung juga tidak menampik jika Lapindo sedang mengalami kesulitan finansial. Meski demikian, Agung tetap yakin jika PT Lapindo akan melunaskan kewajibannya. Sampai saat ini, lanjut dia, sudah lebih dari Rp 3 triliun yang sudah dibayarkan sisanya masih dilakukan secara bertahap.
Lapindo merupakan salah satu anak perusahaan yang dimiliki pengusaha Aburizal Bakrie. Pengusaha papan atas tersebut juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Aburizal juga dicalonkan sebagai presiden oleh partai berlambang pohon beringin tersebut.