REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Untuk lebih memperkenalkan potensi yang dimiliki Jakarta, Pemprov DKI Jakarta bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berencana menggelar Jakarta Maraton berlevel internasional. Rencananya, kegiatan ini akan diikuti sekitar 10 ribu peserta yang berasal dari 20 negara.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar mengatakan, maraton merupakan salah satu olahraga yang populer. Sehingga diharapkan program ini bisa lebih mengenalkan kembali Jakarta kepada dunia. "Jadi, kalau pernah dengar ada New York Maraton, Paris Maraton, kita akan buat Jakarta Maraton. Di Asia baru ada Tokyo Maraton," ujar Sapta, usai bertemu Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, di Balaikota DKI Jakarta.
Dikatakan Sapta, Jakarta layak sebagai kota yang ditunjuk untuk menyelenggarakan program ini. Mengingat tahun ini Jakarta sudah berusia 486 tahun, serta banyak potensi pariwisata yang bisa dikembangkan di ibu kota ini. "Orang tahunya cuma banjir, yang tentunya Pak Jokowi sedang kerja keras untuk memperbaikinya. Recananya, Oktober kita akan meramaikan Jakarta dengan Jakarta Maraton yang berbasis dunia," katanya.
Setidaknya ada 15-20 negara yang akan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Sebanyak 1.000 undangan juga telah disebar untuk memeriahkan acara perdana ini. Adapun target jumlah peserta diharapkan mencapai 10 ribu peserta. Sedangkan rute yang akan dilombakan sepanjang 42 kilometer yakni dari kawasan Pluit hingga kawasan Gelora Bung Karno (GBK). Selain full maraton, nantinya juga ada half maraton dan lombar lari 10K bagi pelari amatir.
Untuk mendukung acara ini, jalan sepanjang Pluit-GBK akan ditutup seperti Car Free Day (CFD). Penutupan jalan dilakukan paling lama 8-12 jam. Total hadiah yang disediakan yakni mencapai Rp 4 miliar, yang diperoleh dari sponsor dan pemerintah. Nantinya kegiatan ini juga akan bekerjasama dengan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). "Semua boleh ikut, baik yang profesional maupun yang bukan profesional. Tapi, tentu ada syarat yang kami tentukan. Masyarakat pasti bersedia karena bisa menonton dan pasti terhibur. Nanti juga akan ada carnaval. Untuk infrastruktur juga sudah ada tinggal dirapikan dan diperbaiki, karena jalan kita juga besar," katanya.
Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI Jakarta, Ratiyono menuturkan, pihaknya siap untuk membenahi infrastruktur agar atlet kana merasakan kenyamanan saat menjalani lomba. Perbaikan akan dikoordinasikan dengan dinas terkait, seperti Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta. "Untuk teknisnya hampir seperti Jakarta 10K, hanya sekarang rutenya menjadi full sepanjang 42 kilometer," kata Ratiyono.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman menambahkan, penyelenggaraan maraton ini akan berlangsung dengan level internasional. Sehingga Jakarta harus punya daya tarik yang berbeda dengan kota-kota lain di dunia. "Nantinya, kegiatan ini juga akan dijadikan kegiatan tahunan di Jakarta. Di Asia baru Tokyo yang menggelar kegiatan tersebut. Semoga Jakarta menjadi yang pertama di Asia Tenggara," tandasnya.