Rabu 13 Feb 2013 23:42 WIB

Sultan Ingatkan Warga Lereng Merapi Waspada

Rep: neni ridarineni/ Red: Taufik Rachman
Seorang warga menyaksikan banjir lahar dingin di aliran Sungai Gendol, Bronggang, Argomulyo, Cangkringan, Sleman, Di Yogyakarta, Rabu (9/11).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Seorang warga menyaksikan banjir lahar dingin di aliran Sungai Gendol, Bronggang, Argomulyo, Cangkringan, Sleman, Di Yogyakarta, Rabu (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAkARTA -Di musim hujau yang masih terjadi di wilayah DIY, masyarakat khususnya di sekitar lereng Merapi maupun di sekitar sungai yang dilewati lahar dingin Merapi harus waspada.

''Karena dengan musim hujan begini dimungkinkan di atas Merapi juga hujan. Sehingga bisa terjadi aliran lahar dingin yang sangat cepat dan tidak bisa kita perkirakan.''kata Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X pada wartawan, di Kepatihan Yogyakarta, Rabu sore (13/2).

Dia mengatakan di atas Merapi saat ini sudah tidak ada penghalang aliran lahar lagi, karena bukit dan pohon-pohon di lereng Merapi sudah habis terkena awan panas waktu terjadi erupsi Merapi 2010 lalu. Berarti, lanjut dia, lava dan batu-batu besar bisa menggelinding bagaikan jalan tol. Karena tidak ada halangan lagi.

''Jadi, bagi masyarakat di sekitar kali (red. sungai) khususnya lembah-lembah yang di atasnya ada lava, saya mohon untuk berhati-hati,''saran Sultan. Di sekitar aliran sungai Merapi, kata dia, sudah ada  tanda yang dipasang untuk mengantisipasi bahaya yang akan datang.

''Sehingga apabila  masyarakat mendengar sirine, saya mohon lebih baik menyingkir dan menjauh dari pinggir jurang atau pinggir sungai, Karena di atas (red. di lereng Merapi) itu ada lahar dingin yang bisa turun dengan cepat,''ungkap Raja Kraton Yogyakarta in

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement