REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak sekali golongan muda yang berintelektual dan berintegritas ingin terjun ke dunia politik. Namun sayangnya, di antara mereka banyak yang tidak memiliki kesempatan dan dukungan finansial yang mumpuni.
Hal itulah yang menyebabkan mereka tak bisa mewujudkan cita-citanya di kancah politik. Namun, fenomena tersebut bertolak belakang dengan pengusaha muda, Hary Tanoesoedibjo yang mempunyai 'modal besar' untuk bisa memainkan perannya di kancah politik.
Hary sendiri mengaku, uang bukanlah segalanya yang diperhitungkan di dunia politik. Menurutnya, ada faktor lain yang diutamakan dalam berpolitik.
"Kalau menurut saya, pemuda yang ingin terjun ke dunia politik itu bisa dilakukan dengan banyak cara. Kalau memang aktivis itu kerjanya bagus, bisa menyuarakan hal-hal positif konstruktif yang merupakan solusi dari bangsa ini, itu pasti akan ditampung oleh partai politik," jelas Hary.
Pendapatnya itu disampaikan dalam acara Political Outlook yang bertemakan 'Konstelasi Politik dan Tantangan Demokrasi di Pemilu 2014' yang berlangsung di Hotel Sahid Jaya, Rabu (13/2).
Menurut Hary, setiap partai politik pasti mencari kader-kader muda yang berpotensi. Jadi yang menjadi modal utama bagi seorang aktivis adalah potensi yang ia miliki, karena mustahil partai akan mengambil kader-kadernya yang kontra-produktif.
"Jadi kalau para aktivis ini ingin berkarir di politik, maka jadilah profesional aktivis yang betul-betul memiliki substansi dan berbobot. Pasti mereka akan dicari oleh partai politik," pungkasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika