Rabu 13 Feb 2013 21:23 WIB

Ini Dia Penyebab Konflik Parpol

Rep: Hannan Putra/ Red: Dewi Mardiani
Hary Tanoesoedibjo
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Hary Tanoesoedibjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang yang terjun ke partai politik mempunyai latar belakang dan motivasi yang berbeda-beda. Itulah yang menyebabkan konflik dan perpecahan bahkan di internal partai.

Setidaknya itulah yang dirasakan pengusaha, Hary Tanoesoedibjo, yang beberapa waktu lalu menyatakan dirinya keluar dari keanggotaan Partai Nasdem. Menurut Hary, motivasi partai politik harus seragam, yaitu sama-sama untuk membangun bangsa.

"Saya berandai-andai saja. Kalau partai politik motivasinya sama untuk membangun bangsa, saya yakin tidak ada konflik,"  jelas Hary Dalam acara Political Outlook yang berlangsung di Hotel Sahid Jaya, Rabu (13/2).

Hary Tanoe mengisahkan waktu ia masuk ke Partai Nasdem yang ia anggap militan. Karena, ia menganggap dirinya sebagai pengusaha tidak terlalu mengerti politik. "Saya merasa karena ada calling (panggilan) bagaimana kita bisa berbuat sesuatu untuk bangsa ini," katanya.

Waktu itu ia merasa motivasinya memilih berjuang di Nasdem karena ingin membangun bangsa. Namun, ketika motivasi tersebut berbeda, ia pun memilih untuk mundur.

"Ketika partai sudah di atas, tiba-tiba ada keinginan untuk mengganti. Ini di luar dari keinginan saya. Karena teman-teman sudah sangat militan dan bekerja keras tiba-tiba para senior ini ingin aktif sebagai eksekutif di partai-partai politik," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement