REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Roy Suryo menjelaskan, Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat tidak akan membahas kongres luar biasa (KLB) untuk mengganti Ketua Umum DPP Partai Demokrat.
Menurutnya, agenda utama Rapimnas adalah penandatangangan pakta integritas oleh seluruh pengurus DPP, DPD, dan DPC Partai Demokrat. "Yang dilakukan besok penandatanganan pakta integritas," kata Roy kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/2).
Roy mengakui ada aspirasi di internal Demokrat yang menginginkan adanya KLB. Namun dia menilai aspirasi itu belum terlalu penting untuk diwujudkan.
"Belum terus terang belum. Meskipun ada aspirasi seperti itu menurut saya itu sah-sahsaja, kalau ada yang mengatakan ingin diganti. Itu demokratis, sah-sah saja." ujarnya.
Satu-satunya jalan terbaik mengganti Anas sebagai ketua umum adalah dengan mengikuti mekanisme internal yang ada di Partai Demokrat. Sepanjang KPK tidak menetapkan Anas sebagai tersangka, Anas masih aman menjabat sebagai ketua umum.
Namun Roy berharap tidak ada perubahan status hukum terhadap Anas. "Yang ditunggu adalah bagaimana mekanisme ini berjalan baik. Saya berharap tidak ada perubahan status apapun. Mas Anas kan belum apa-apa statusnya," katanya.
Sejauh ini, Roy menilai langkah SBY membenahi Partai Demokrat sudah tepat. Menurutnya, SBY masih memberi kesempatan kepada Anas menjadi ketua umum. Bahkan, partai siap memberikan bantuan hukum bila diperlukan.
"Pak SBY dengan sangat bijak memberikan kesempatan. Bahkan PD memberikan bantuan hukum kepada Mas Anas," ujarnya.