Rabu 13 Feb 2013 12:06 WIB

Perbaikan Tanggul Lambat, Banjir Rendam Perumahan Pondok Gede

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Djibril Muhammad
 Dua orang pria melintasi genangan air banjir yang menggenangi pemukiman mereka di perumahan Pondok Gede Permai Jatiasih, Bekasi, Selasa (5/2).   (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Dua orang pria melintasi genangan air banjir yang menggenangi pemukiman mereka di perumahan Pondok Gede Permai Jatiasih, Bekasi, Selasa (5/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JATIASIH -- Perbaikan tanggul yang belum juga dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi kembali menyebabkan Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) dilanda banjir. Ketinggian air mencapai setengah hingga satu meter.

Air dari Kali Bekasi secara perlahan mulai masuk ke dalam pemukiman pada pukul 23.00 WIB. Puncaknya terjadi pada 00.30 dinihari. Kondisi paling parah terjadi di RW 08.

Letaknya yang dekat dengan tanggul, membuat RW 08 menjadi lokasi yang paling parah terkena dampak banjir dengan ketinggian air mencapai satu meter. Ada sekitar 480 kepala keluarga yang mendiami RW 08 dan hampir semuanya dilandabanjir.

Hadi, warga RT 02/ 08 PGP, menyatakan, seluruh keluarganya memang masih mengungsikan diri dan barang-barangnya di lantai dua rumahnya. Dia pun merasa pekerjaan membersihkan rumah menjadi sia-sia lantaran begitu seringnya rumahnya terkena banjir.

''Capek juga mas, begini terus, kayak nggak ada selesainya, bersih-bersih terus. Udah mana, lumpurnya tebal banget. Tapi, kalau mau pindah, juga pindah ke mana mas, masih bingung,'' ujar Hadi kepada Republika, Rabu (13/2).

Dia pun menyesalkan sikap Pemkot Bekasi yang terkesan lambat dalam melakukan perbaikan tanggul. Menurutnya, seharusnya konstruksi beronjong kawat itu harus dibuat lebih kuat dan dilakukan lebih cepat. Namun, dia mengakui debit dan dorongan air dari Kali Bekasi memang sangat kuat. ''Jadinya air tetap bisa masuk ke dalam rumah,'' ujarnya.

Selain di RW 08 dan RW 09, warga di RW 10 juga terkena dampak banjir yang cukup parah. Air yang masuk ke rumah warga mencapai setengah meter. Ketua RW 10, Bambang, menyatakan, banjir yang terjadi ketiga kalinya ini memang tidak separah pada banjir yang terjadi pada 18 Januari dan 4 Februari lalu.

''Kalau dibandingin, memang yang sekarang tidak separah banjir yang dua kali terjadi sebelumnya,'' ujar Bambang.

Pada banjir yang terjadi sebelumnya ketinggian air sempat mencapai empat meter dan tiga meter, namun untuk sekarang hanya mencapai setengah meter. Bambang pun menuding belum selesainya perbaikan tanggul menjadi sebab banjir kembali menerjang wilayahnya untuk yang ketiga kali dalam dua bulan terakhir.

Berdasarkan pantauan Republika di titik jebolnya tanggul, konstruksi beronjong kawat yang sempat dibangun oleh Pemkot Bekasi sudah terlihat rusak dan telah rebah ke arah pemukiman warga. Ukuran jebolnya tanggul itu pun semakin lebar menjadi sekitar 30 meter.

Ketinggian tanggul yang jebol itu pun sudah semakin berkurang. Akibatnya, air dengan mudah merembes dan memasuki pemukiman warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement