Selasa 12 Feb 2013 15:57 WIB

Istana Investigasi Internal Terkait Sprindik Anas

Rep: Esthi Maharani / Red: Djibril Muhammad
Julian A Pasha
Julian A Pasha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Istana mengaku sudah melakukan investigasi terkait munculnya isu adanya staf dari staf khusus presiden yang membocorkan sprindik yang menyebut Anas Urbaningrum (AU) sebagai tersangka kasus hambalang.

Juru bicara presiden, Julian Aldrin Pasha mengaku sudah berbicara langsung dengan orang yang diduga membocorkan. "Yang bersangkutan sudah berikan penjelasan," katanya tak lama setelah tiba dari Manado, Selasa (12/2).

Ia mengaku telah mengetahu isu tersebut dan langsung berbicara dengan sosok yang disebut sebagai pembocor sprindik KPK kepada publik. Kepadanya dikatakan tidak seperti yang disebutkan kepada publik. Namun, jika dalam perkembangannya hal tersebut masih menjadi polemik, maka bisa saja yang bersangkutan dimintai penjelasan lagi.

Julian menegaskan, kalaupun sprindik itu ke luar, maka tidak ada kaitannya dengan sikap lembaga Kepresidenan. Karena istana tidak mengintervensi kasus hukum dalam bentuk apapun.

"Saya kira itu pandangan yang sifatnya pribadi. Itu tidak bisa digeneralisasi atau dianggap suatu sikap lembaga. Sekali lagi, secara formal lembaga kepresidenan tidak pernah mencampuri urusan lembaga lain," katanya.

Ia mengatakan karena secara resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak pernah memberikan instruksi atau meminta kepada staf untuk mengintervensi lembaga hukum, termasuk ke luarnya sprindik yang disebut-sebut berasal dari istana.

Yang jelas, lanjutnya, kalaupun ada hal yang di luar prosedur, lembaga kepresidenan memiliki mekanisme untuk menertibkan. Meskipun ia sendiri tidak yakin dengan adanya istilah dan sosok 'pembocor sprindik' tersebut.

"Tentu akan dilihat. Kan belum ada kejelasan. Saya tidak mengerti apa yang dimaksud pembocor sprindik itu karena tidak jelas semuanya," katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement