Selasa 12 Feb 2013 15:15 WIB

Koalisi PAN-PDS, Din: Itu Menguntungkan Muhammadiyah

Rep: Dyah Ratna Meta Novi / Red: Mansyur Faqih
Partai Amanat Nasional (PAN) menilai Setgab tak lagi efektif. (ilustrasi)
Foto: www.bmpan-diy.org
Partai Amanat Nasional (PAN) menilai Setgab tak lagi efektif. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menyambut baik bergabungnya Partai Damai Sejahtera (PDS) dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Menurutnya, hal itu malah akan menguntungkan Muhammadiyah. 

"Setidaknya orang Muhammadiyah tidak bingung lagi. Sebab Muhammadiyah tidak berafiliasi dengan partai apa pun. Meski ada orang-orang Muhammadiyah yang berada di PAN," katanya di Jakarta, Selasa (12/2).

PAN memang memiliki kedekatan dengan Muhammadiyah. Ini lantaran, selama ini Muhammadiyah menjadi basis massa bagi PAN. Bahkan, lahirnya PAN tidak lepas dari peran Muhammadiyah.

Terkait koalisi dengan PDS, ia menilai, itu sepenuhnya menjadi hak PAN. Apalagi banyak pengurus PAN yang menyatakan partai matahari tersebut bukan partai Islam. Melainkan, partai terbuka yang bisa berkoalisi dengan partai dengan ideologi apa pun. Termasuk dengan PDS yang memiliki basis massa Kristen.

Ia menegaskan, jika memang tak lagi membela kepentingan umat, maka sebaiknya jangan lagi menggunakan nama Islam. Termasuk partai-partai yang tak lagi berperilaku islami.   

"Jika partai Islam anggotanya masih ada yang korupsi dan tidak berperilaku Islami sebaiknya tidak usah memakai nama Islam. Sebaiknya mereka menjadi partai sekuler saja," katanya.

Kepada partai Islam, ia berpesan agar jangan meninggalkan ormas pendukungnya. Apalagi banyak ormas Islam yang usianya jauh lebih tua dari partai tu sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement