REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PPP, Ahmad Yani mengatakan partainya dalam waktu dekat akan menggandeng KPK terkait penandatanganan pakta integritas kepada seluruh kadernya.
"Kami dalam waktu dekat akan menjalin kerja sama dengan KPK untuk membuat pakta integritas bagi seluruh kader PPP," katanya di Senayan, Jakarta, Senin (11/2).
Sebelumnya Partai Demokrat mewajibkan para kadernya untuk menandatangani pakta integritas. Menurut Yani, pakta integritas yang digagas PPP serius diterapkan bagi para kadernya, baik yang berada di legislatif maupun eksekutif dan para calon anggota legislatif mendatang.
"Pakta integritas PPP ini bukan jargon, bukan pencitraan" kata Yani.
Menurut Yani, jika para kader PPP melanggar pakta integritas, jika memang terkait kasus hukum maka akan dibawa ke ranah hukum. "Kami tidak main-main, karena itu kami bekerja sama dengan KPK," katanya.
Yani menjelaskan pakta integritas tersebut merupakan turunan dari enam prinsip PPP yang sejalan dengan nafas partai.
"Itu juga sesuai dengan tuntunan agama dan hadits Nabi (Muhammad SAW). Tegaklah keadilan walaupun itu terhadap keluarga sendiri. Nabi bersabda kalaupun Fatimah, anakku yang mencuri, potong tangannya," kata Yani.