Ahad 10 Feb 2013 18:29 WIB

Organisasinya Dituduh Teroris, Aziz: Jangan Fitnah KPPSI

Calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Aziz Qahhar Mudzakkar.
Foto: IST
Calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Aziz Qahhar Mudzakkar.

REPUBLIKA.CO.ID,  ENREKANG -- Pemimpin Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI) Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar menegaskan bahwa organisasinya bukanlah teroris seperti yang difitnahkan lawan politiknya pada Pemilihan Gubernur Sulsel 22 Januari 2013.

"Saya tidak akan tinggal diam jika KPPSI difitnah dan dizalimi. KPPSI didirikan sejumlah tokoh Sulsel yang sangat dihormati, seperti Kiai Haji Sanusi Baco, KH Jamaluddin Amin, serta KH Abdurrahman Basalamah untuk kebaikan Sulsel," kata Aziz di Kabupaten Enrekang, Minggu.

Senator RI ini menyayangkan menyusul adanya peredaran brosur-brosur di sejumlah daerah, seperti Kabupaten Tanah Toraja menyebutkan bahwa KPPSI punya kerterkaitan dengan teroris dan ingin mendirikan negara Islam.

Aziz mengungkapkan dalam ceramah sekaligus pengajian rutin di Kabupaten Enrekang bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil 'alamin, agama yang menjadi rahmat bagi

seluruh umat manusia.

"Jangan kait-kaitkan KPPSI dengan terorisme, KPPSI adalah wadah untuk perbaikan umat. Jadi, fitnah yang beredar itu sangat bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945," katanya menegaskan.

Selama ini, kata Azis di hadapan jemaah, KPPSI tetap pada jalur dakwah kultural dan struktural. Kultural adalah dakwah kepada masyarakat, sedangkan struktural (politik) mendorong pemerintah terlibat dalam program-program keumatan.

Pengajian itu adalah agenda rutin KPPSI setiap awal bulan di Enrekang sejak 15 tahun secara bergilir dari kecamatan ke kecamatan di seluruh Kabupaten Enrekang.

Ia menegaskan komitmennya saat masa kampanye dahulu untuk tidak meninggalkan aktivitasnya sebagai dai apa pun hasil pilgub nanti yang dibawa ke Mahkamah Konstitusi.

"Kemarin, ketika saya menjadi calon wakil gubernur, ada pihak yang mencoba menakut-nakuti masyarakat dengan mengaitkan KPPSI dengan isu terorisme. Saya katakan bahwa itu adalah fitnah keji yang dilakukan oleh orang-orang yang menghalalkan segala cara demi mendapatkan kekuasaan," katanya menegaskan.

Dalam tauziah itu, Aziz memaparkan makna syariah sebagai keseluruhan ajaran Islam. Menurut dia, penegakan syariah Islam diawali dengan penegakan akidah dengan pemahaman akidah yang baik.

Bahkan, dalam masalah kepemimpinan, Islam sangat mengajarkan bagaimana menjadi pemimpin yang adil, tidak hanya bagi manusia, bahkan kepada binatang pun seorang pemimpin itu harus menciptakan keadilan.

"Pemimpin yang adil, yaitu memberikan hak dan kewajiban bagi setiap warga masyarakat. Tidak boleh ada yang ditekan dalam hidup ini," tutur Aziz.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement