REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Mantan Presiden RI, BJ Habibie perubahan baru bisa dicapai jika seseorang mampu bersinergi dengan semua pihak.
"Kita harus membangun sinergitas dengan sesama manusia, termasuk dengan lawan kita," kata Habibie saat memberikan sambutan singkat pada acara makan malam bersama dengan peserta HPN mancanegara, pejabat terkait, di Gubernuran, Manado, Jumat (8/2).
Habibie mengatakan manusia harus berusaha, agar membangun sinergitas dalam dirinya dengan menggunakan dua kekuatan akal dan perasaan atau emosi. Karena, manusia pada dasarnya tidak sendiri.
Seorang pemimpin, lanjut Habibie, harus menggunakan dua kekuatan itu dengan menggunakan energi positifnya. Agar manusia itu bisa membuat suatu perubahan mencapai sebuah keberhasilan.
Di kesempatan itu Habibie menggambarkan dua pribadi manusia yang menggunakan dua kekuatan berdasarkan sinergi positif dan negatif. Menurutnya, ada yang bisa menyelesaikan masalah hanya dalam waktu lima menit. Namun, di lain pihak ada yang sudah lima bulan tidak mampu menyelesaikannya.
Pihak pertama, menurut dia, bisa berhasil karena mampu menggabungkan dua kekuatannya dengan sinergi positif. Sementara pihak satunya lagi terlalu berandai-andai, berasumsi, dan tidak menyelesaikan masalahnya dengan tepat.
Habibie pun kemudian memuji penataan Kota Manado yang terus mengalami perubahan bila dibandingkan 15 tahun lalu, ketika melakukan kunjungan di daerah tersebut.
"Ada perubahan-perubahan yang terjadi. Dan, ini karena ada sinergitas positif antarsesama manusia. Setiap manusia dalam membuat sebuah kebijaksanaan adalah sinergitas dari dua kekuatan di dalam dirinya, yaitu akal dan perasaan," ungkapnya.
Kunjungan Habibie tersebut dalam rangka Hari Pers Nasional yang dilaksanakan di Kota Manado hingga 11 Februari mendatang. Pada hari Sabtu (9/2), Habibie akan menerima medali emas kemerdekaan pers di Grand Kawanua Hotel.
Ikuti Whatsapp Channel Republika