Jumat 08 Feb 2013 13:11 WIB

603 Siswa SD Terancam ISPA

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Heri Ruslan
Siswa SD (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Seno S
Siswa SD (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Sebanyak 603 dari SDN Serua 1 dan 4 Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, terancam Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

''Anak saya sudah batuk-batuk,'' ujar Mirna (30) salah satu orang tua siswa kelas dua SD kepada Republika (8/2).

Mirna mengeluhkan, selain mengganggu aktifitas belajar mengajar, renovasi sekolah juga mengganggu kesehatan anaknya terutama pernapasan. Dia menyayangkan tidak adanya tindakan dari pihak sekolah untuk membersihkan debu bekas bangunan yang hampir jadi.

''Sekarang saja gunungan pasir ada di tengah-tengah halaman sekolah,'' ujar warga Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan.

Sekarang Mirna selalu mengawasi anaknya bermain agar tidak mendekat ke area berdebu. Dia mengakui tidak ada pilihan lain untuk pindah sekolah, selain biaya sekolah mahal, SDN Serua 1 dan 4 merupakan sekolah terdekat dari tempat tinggalnya. ''Ditahan-tahanin saja dulu,'' ujarnya.

Kepala Sekolah SDN 1 dan 4 Safrudin mengatakan, pernah mendapat rekomendasi dari Dinas Pendidikan untuk menumpang sampai bulan Desember di TK/SMP Al- Falah di  Kelurahan Sawah Baru, Ciputat. Tetapi sebelum bulan Desember, pihak sekolah menginginkan pindah karena tempat yang kurang memadai. Sementara jumlah murid SDN Serua 1 sebanyak 380 dan Serua 4 sebanyak 223.

''Jadi kita paksakan ada aktifitas belajar mengajar di SDN Serua 1 dan 4,'' ujarnya.

Safrudin mengaku khawatir dengan kesehatan siswa yang belajar sambil ditemani renovasi sekolah. Dia mengatakan, yang penting siswanya belajar dahulu, dan akan membiasakan diri dengan keadaan renovasi.

Mengenai pasir di halaman sekolah, Safrudin menjelaskan, pasir baru datang dua hari yang lalu dan belum sempat dibenahi karena kekurangan tenaga. Tapi pihaknya berusaha untuk memindahkan pasir dari aktifitas bermain siswa.

''Sebenarnya tidak hanya siswa yang batuk-batuk, saya juga batuk,'' katanya.

Sementara Kepala Seksi Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Tangerans Selatan dr. Tulus mengatakan, sudah memeringatkan agar tidak ada pembangunan sekolah di tengah aktifitas belajar mengajar, karena rawan terserang penyakit terutama pernapasan. ''Pasit banyak debu,'' katanya.

Tulus menambahkan, saat ini kalkulasi penyakit yang menyerang masyarakat di dominasi oleh ISPA (infeksi Saluran Pernapasan Akut) dengan jumlah 8189 kasus, dan ini bisa bertambah. ''Kita khawatir dengan anak-anak yang daya tahan tubuhnya masih lemah,'' tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement