Kamis 07 Feb 2013 22:34 WIB

12 Gajah Sumatera Mati Diracun di TN Tesso Nilo

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Mansyur Faqih
Gajah Sumatera
Foto: Forest Creator
Gajah Sumatera

REPUBLIKA.CO.ID, PELALAWAN -- Sebanyak 12 ekor gajah Sumatra (Elephas Maximus Sumatranus) yang ada di Taman Nasional (TN) Tesso Nilo, Pelalawan, Riau, mati akibat diracun. Hal tersebut merupakan catatan organisasi lingkungan internasional World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia selama 2012.

CEO WWF Indonesia Efransjah mengatakan, kematian gajah-gajah tersebut tak lepas dari konflik antara manusia dengan gajah di kawasan TN Tesso Nilo. 

"Sudah ada masalah karena tumpang tindih lahan. Harus ada ketegasan," katanya, di kawasan TN Tesso Nilo, Kamis (7/2).   

Menurut dia, TN Tesso Nilo mengalami penambahan lahan. Yaitu dari 38 ribu hektare pada 2004 menjadi 83 ribu hektare untuk saat ini. 

Namun, dari 83 ribu hektare tersebut, lebih dari separuh luasan lahan kondisinya berubah karena koversi lahan dan rusak. Akibatnya, ekskalasi konflik antara manusia dan gajah semakin meningkat.  

Ia menambahkan, mengatakan WWF telah bekerja sama dengan Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan. Yaitu, untuk mengupayakan agar gajah tetap berada di habitatnya.  

Tujuannya, agar gajah tidak keluar dari area jelajahnya walaupun luasan lahan terus berkurang. "Kita berupaya untuk menggiring agar gajah tetap berada di dalam (habitatnya)."

Sedangkan dari sisi masyarakat, WWF berharap agar relokasi masyarakat dari TN Tesso Nilo dapat terlaksana. Terlebih, semakin banyak lahan dari taman nasional tersebut yang diserobot masyarakat.  

"WWF mendukung agar segera dicari solusi yang memenangkan semua pihak untuk masa depan Tesso Nilo," ujar Efransjah.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement