REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Tim pencari dan penyelamat gabungan masih kesulitan melakukan proses pencarian dan evakuasi terhadap korban tewas yang tertimbun longsor di perbukitan Gunung Slamet, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis (7/2).
Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes Rais Khana saat dihubungi di Brebes, Kamis, mengatakan bahwa ketebalan timbunan longsor yang mencapai lima meter dengan kondisi medan yang sulit dilalui alat berat mengakibatkan pencarian terhadap para korban tewas sulit ditemukan.
"Proses pencarian dan evakuasi yang dilakukan oleh tim SAR hingga kini belum menemukan kembali sisa korban yang masih tertimbun longsor. Belum ada satu pun korban yang bisa kami temukan lagi," katanya menandaskan.
Menurut dia, selain terkendala kondisi lokasi yang cukup berat, pencarian terhadap korban juga terbentur cuaca mendung yang dikhawatirkan akan menimbulkan longsor susulan. "Pencarian dan evakuasi terhadap para korban longsor dihentikan kembali dan akan dilanjutkan Jumat pagi (8/2). Tim SAR gabungan akan terus mengupayakan pencarian terhadap para korban hingga satu minggu ke depan," katanya.
Sedikitnya enam dari delapan petani tertimbun longsor yang terjadi di perbukitan Gunung Slamet, Desa Plompong Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Rabu (6/2).
Saat itu, delapan petani sedang memanen jagung tetapi mendadak perbukitan Gunung Slamet atau tepatnya di kawasan hutan pinus petak 33E milik Perhutani longsor menimpa mereka. Sebanyak enam petani tewas tertimbun longsor sedangkan dua korban selamat dengan kondisi luka-luka.