Kamis 07 Feb 2013 20:45 WIB

Gara-Gara Jalintim Macet, Gubernur Sumsel Dimarahi

Rep: Maspriel Aries/ Red: M Irwan Ariefyanto
Jalur tol Palembang-Indralaya
Foto: antara
Jalur tol Palembang-Indralaya

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG ---Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin baru-baru ini dimarahi mahasiswa dan rektor Universitas Sriwijaya (Unsri). Gara-garanya jalur jalan lintas timur (jalintim) menuju kampus Unsri setiap harinya macet total. 

Untuk mengatasi kemacetan, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan membuat jalan tos yang melintas ke kampus tersebut. .“Selama ini kalau terjadi kemacetan antara Indralaya – Palembang, saya dimarahi terus oleh Ibu Rektor dan mahasiswa Unsri. Akibat kemacetan ini banyak mahasiswa yang terlambat kuliah, terlambat datang ke acara wisuda dan macam-macam,” ujar Alex Noerdin, Kamis (7/2).

Ia menceritakan hal itu saat melakukan ground breaking atau pemancangan tiang pertama pembangunan jalan tol ruas Palembang – Indralaya di Km 34 jalan raya Indralaya yang berada di depan kampus Universitas Sriwijaya (Unsri).

Menurut Alex Noerdin selama ini keinginan Sumatera Selatan memiliki jalan tol hanya mimpi. ”Hari ini impian itu akan segera menjadi kenyataan. Impian Sumsel untuk memiliki jalan tol sebagai bagian dari trans Sumatera highway yang membentang dari Lampung sampai ke Aceh akan segera terwujud,”  katanya.

Dengan mulai pemancangan tiang jalan tol Indralaya – Palembang sepanjang 22 km menurut Alex Noerdin, Provinsi Sumatera Selatan akan bisa memenangkan persaingan sebagai provinsi pertama di Sumatera yang  terlebih dahulu menyelesaikan semua ruas jalan tol yang dibangun.''Mudah-mudahan kita memenangkan pertarungan ini walaupun ada provinsi yang jauh lebih kaya dari kita seperti Aceh dan Riau. Tapi Insya Allah tiga tahun ke depan Sumatera Selatan akan menjadi daerah terkaya nomor tiga  di Republik Indonesia,” kata Alex.

Peresmian jalan ini dihadiri direksi PT Hutama Karya yang akan menjadi kontraktor sekaligus operator jalan tol. “Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan membebaskan lahan seluas 302 Ha yang akan dibebaskan. Terdiri dari 176 hektare untuk jalan poros utama 22 km dan126 hektare untuk empat exit interchange. Untuk membebaskan lahan tersebut pemerintah provinsi sudah mengalokasikan dana Rp 100 miliar dari APBD 2013,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement