Kamis 07 Feb 2013 19:16 WIB

Ini Kelebihan dan Kelemahan Prabowo-Hatta

Rep: M Akbar Wijaya/ Red: Dewi Mardiani
Prabowo Subianto
Foto: Republika/Yasin Habibi
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, menilai Prabowo Subianto merupakan figur yang cukup menjanjikan diusung sebagai calon presiden (capres).

“Pak Prabowo saya kira cukup menjanjikan,” kata Sutan ketika dihubungi, Kamis (7/2). Sutan mengatakan, sebagai capres Prabowo memiliki sejumlah keunggulan.

Pertama, Prabowo memiliki karir kepemimpinan yang baik di bidang militer. Kedua, Prabowo pernah menempuh pendidikan di luar negeri. Hal ini tentu membuat Prabowo mampu menguasai bahasa asing yang dibutuhkan dalam misi-misi diplomasi Indonesia.

Ketiga, Prabowo figur yang matang secara finansial. Kondisi ini bisa memberikan harapan kepada masyarakat Prabowo tidak korupsi saat menjadi presiden. “Ini sisi positifnya,” ujar Sutan.

Terlepas dari segala kelebihannya, Prabowo juga memiliki sejumlah kekurangan. Sutan mengatakan, kekurangan utama Prabowo dan kasus HAM yang menjerat dirinya. Dia mengatakan kasus HAM yang menjerat Prabowo sampai saat ini belum tuntas. “Ini akan menjadi batu sandungan Prabowo,” katanya.

Selain itu, Prabowo juga memiliki kelemahan dalam mengelola kepemimpinan diri. Menurut Sutan sebelum memimpin negara, seorang pemimpin mesti bisa memimpin diri sendiri.

Dia menyatakan Prabowo sampai saat ini belum memiliki pendamping. Dia berharap Prabowo bisa segera melengkapi kekurangannya ini. “Supaya seorang laki-laki itu sukses kalau didampingi wanita yang kuat. Pemimpin harus bisa memimpin keluarga,” ujarnya.

Terkait nama Hatta Rajasa yang digadang-gadang bakal menjadi pasangan Prabowo di bursa Capres-Cawapres Pemilu 2014, Sutan juga punya pendapat. Figur Hatta menurutnya memili pengalaman yang baik di bidang organisasi. “Kekuatan Hatta dia punya pengalaman. Piawai memimpin organisasi,” katanya.

Sayang Hatta punya kelemahan elementer sebagai calon pemimpin. Hatta, imbuh Sutan, tidak berasal dari kalangan Jawa. Betapapun, mayoritas pemilih Indonesia berasal dari suku Jawa. “Meskipun tidak tertulis presiden bukan orang Jawa, rata-rata penduduk republik masih berasal dari Jawa,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement