Kamis 07 Feb 2013 17:34 WIB

Ribuan Karyawan PTDI Demo Tuntut Tunjangan

Teknisi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mengerjakan salah satu komponen pesawat Boeing 777 seri terbaru di Bandung, Jawa Barat
Foto: Antara
Teknisi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mengerjakan salah satu komponen pesawat Boeing 777 seri terbaru di Bandung, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sudah empat tahun, tunjangan uang makan, transportasi, dan keluarga ribuan karyawan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) belum dibayarkan. Kesal karena janji-janji tak pernah ditepati, mereka pun menggelar aksi mogok kerja, Kamis (7/2).

Aksi yang berlangsung mulai pukul 08.00 WIB di halaman kantor PTDI tersebut berlangsung tertib. Para karyawan mogok kerja tanpa mengenakan seragam yang biasa mereka kenakan.

Ribuan karyawan ini berkumpul di halaman kantor sambil mendengarkan orasi sejumlah perwakilan mereka. Menurut Ketua Umum Serikat Pekerja Dirgantara Indonesia, Haribes Alinusin, aksi mogok kerja ini dilakukan karena direksi ingkar janji.

Karyawan, kata dia,  sudah tak percaya dengan janji direksi yang akan membayarkan  tunjakan makan dan keluarga.’’Janji tersebut disampaikan sejak 2008. Namun sampai detik ini janji tersbeut tak dipenuhi,’’ kata dia.

Saat itu, kata Haribes, karyawan masih memaklumi karena perusahaan dalam kondisi merugi. Selama empat tahun, kata dia, karyawan selalu menagih janji tunjangan tersebut. Namun janji tersebut tak pernah dipenuhi dengan alasan perusahaan masih dalam kondisi merugi.

’’Pada 2012 kondisi perusahaan membaik antara lain adanya kontrak senilai Rp 8 triliun. Dan lagi perusahaan juga mendapat suntikan dana dari PNM Rp 1,4 triliun. Sehingga wajar kami menuntut hak kami,’’tutur dia.

Dikatakan Haribes, tututan karyawan tersebut adalah tunjangan uang makan Rp 25 hingga - Rp 50 ribu per hari disesuaikan dengan masa kerjanya. Sedangkan tunjangan keluarga sebesar lima persen dari gaji pokok untuk istri, dan tiga persen untuk tiga anak. ‘’Tuntutan ini sudah disepakati pada 2008. Sebelum melakukan aksi,  kami sudah melakukan pembahasan dengan direksi tapi  tak pernah menemui titik temu,’’ kata dia.

Menurut Haribes, aksi menuntut tunjangan ini akan digelar hingga tuntutan tersebut dipenuhi. Ia berharap dengn aksi ini direksi memberikan respon yang positif. Namun jika tuntutan tersebut tak segera dipenuhi, para karyawan akan terus melakukan aksi hingga 14 Pebruari mendatang. ‘’Ini adalah aksi pertama kami dan akan terus kami lakukan sampai tuntutan ini dipenuhi,’’ kata dia.

Beberapa jam kemudian, Direktur Utama PT DI Budi Santoso, menemui para karyawan yang tengah berunjuk rasa. Di hadapan para karyawan, Budi berjanji akan  membayarkan tunjangan makan dan tunjangan istri bulan Januari dan Pebruari saat pembayaran gaji bulan ini. ’’Kesepakatan soal tunjangan  akan dibayarkan saat pembagian gaji bulan ini," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement