Kamis 07 Feb 2013 13:59 WIB

Tak Punya Jamban, Warga Depok BAB di Kebun

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Karta Raharja Ucu
Toilet (ilustrasi)
Foto: Republika/Amin
Toilet (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sebanyak 15 persen dari 1,8 juta penduduk Depok, Jawa Barat, tidak memiliki jamban atau toilet di rumahnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Hardiono mengatakan masih banyak warga Depok yang membuang air besar di sungai ataupun di kebun.

"Lima belas persen rumah tangga tidak memiliki jamban, kami membuat buku putih, bagaimana kita akan lakukan jambanisasi demi mewujudkan pola bersih hidup dan sehat (PHBS)," katanya kepada wartawan di Balaikota Depok, Rabu (07/02).

Untuk itu, Pemerintah Kota Depok menargetkan tujuh kelurahan bakal memiliki jamban. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengurangi angka tersebut.

Menurutnya, jika penduduk Depok tidak memiliki jamban, maka akan terjadi pencemaran, khususnya pencemaran air tanah.

"Ini kan karena kebiasaan masyarakat, kalau buang ke sungai, kan akan timbulkan pencemaran sungai, air tanah, belum pencemaran lingkungan terbawa oleh media lain seperti lalat," katanya.

Kementrian Kesehatan mendukung langkah Pemkot Depok. Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kemenkes, Herawati, mengatakan pihaknya berupaya mendorong pemerintah daerah untuk dapat mengubah perilaku masyarakat dengan program jambanisasi.

"Kami menyerahkan pada pemerintah daerah setempat. Memang rata-rata  butuh anggaran Rp 2 juta untuk satu keluarga membangun jamban," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement