Kamis 07 Feb 2013 11:02 WIB

Proyek 45 Kebun Raya Ditargetkan Rampung 2025

Rep: Friska Yolandha/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
TAMAN KAKTUS CIBODAS. Pengunjung mengamati koleksi tanaman kaktus di taman kaktus Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat, Sabtu, (3/9).
Foto: ANTARA/Teresia May
TAMAN KAKTUS CIBODAS. Pengunjung mengamati koleksi tanaman kaktus di taman kaktus Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat, Sabtu, (3/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia ditargetkan memiliki 45 kebun raya pada 2025. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lukman Hakim menyatakan proyek kebun raya itu dapat menampung seluruh kekayaan flora dan fauna Indonesia.

"Tahun depan pembangunan 25 kebun raya ditargetkan rampung," ujar Lukman dalam pembukaan diskusi panel Bioresources untuk Pembangunan Ekonomi Hijau di Jakarta, Kamis (7/2).

Keseluruh kebun raya yang diharapkan selesari 2014 ini telah termasuk dalam master plan dan dalam tahap pembangunan. Sekitar 19 kebun raya ini dikelola oleh pemerintah daerah sedangkan sisanya dikelola oleh LIPI.

Lukman mengakui jumlah ini masih sedikit bila dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Cina, Australia dan India. Cina memiliki sekitar 138 kebun raya. Sedangkan Australia memiliki setidaknya 128 kebun raya.

India yang kondisinya tidak jauh berbeda dengan Indonesia saja memiliki 125 kebun raya. Padahal kekayaan hayati Indonesia jauh lebih beragam bila dibandingkan dengan negara-negara di atas.

LIPI bertugas untuk mengembangkan potensi hayati daerah untuk menyelamatkan kekayaan yang ada. Kecepatan menggali potensi hayati saat ini, menurut LIPI, jauh tertinggal dari kecepatan punahnya akibat terus dilakukannya eksplorasi tambang.

Namun Lukman menambahkan apa yang dilakukan saat ini sudah jauh lebih baik. Terlebih, pembangunan ini sudah ada dasar hukumnya, yakni Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2011.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement