REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Bencana longsor terjadi di Dusun Luwung Desa Plompong Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes, Rabu (6/2). Akibat bencana itu, 8 orang tertimbun tanah longsor.
Meski demikian, dua orang di antaranya berhasil diselamatkan meski mengalami luka. Sedangkan enam orang lainnya, tiga orang ditemukan dalam kondisi sudah meninggal, sedangkan tiga orang lainnya masih belum ditemukan.
Kepala Kesbanglinmaspol yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Brebes, Rais Khana, menyebutkan korban yang mengalami luka terdiri dari Sukim (45) dan Hamdan (4), keduanya warga desa setempat.
''Keduanya sempat terseret tanah yang longsor, namun untungnya tidak sampai menimbun seluruh tuubuhnya,'' katanya.
Sedangkan yang kemudian berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal, terdiri dari Rapimah (40), Kasrap (65) dan Sungi (60 th). Sedangkan yang masih hilang tertimbun tanah longsor, terdiri dari Sutar (50), Radun (65) dan Taryo (65). Seluruhnya warga Desa Plompong Kecamatan Sirampog.
Rais menyebutkan, peristiwa longsor yang menelan korban jiwa cukup banyak tersebut, terjadi sekitar pukul 09.00. Longsor terjadi pada tebing di perbukitan Gunung Slamet, yang dinamai warga setempat Bukit atau gunung sumbing.
''Saat itu, warga yang menjadi korban sedang memanen jagung di lahan yang ada di bawah Gunung Sumbing,'' katanya.
Ketika sedang memanen jagung inilah, tebing Gunung Sumbing yang ada di atas lahan jagung tersebut longsor. Delapan orang yang ada dibawah, langsung tergulung oleh pergeseran tanah yang mengalami longsor tanah.
''Dua orang terdiri Sukim dan Hamdan, untungnya berada agak jauh dari lokasi longsor. Meski sempat tergulung longsoran tanah, namun tanah yang longsor tidak sampai menimbun seluruh tubuhnya. Meski demikian, tubuhnya juga mengalami luka-luka,'' jelasnya.
Menurutnya, saat bencana itu terjadi, kondisi di lokasi bencana sebenarnya tidak sedang turun hujan. Namun semalam sebelumnya, di wilayah Kecamatan Sirampog memang terjadi hujan deras. ''Mungkin karena hujan deras ini yang memicu longsor pada pagi harinya,'' tambah Rais.
Kabag Humas Pemkab Brebes, Atmo Tan Sidik menyatakan, proses pencarian dan evakuasi terhadap para korban, langsung dilakukan setelah pihak Pemkab mendapat informasi mengenai kejadian ini. ''Kita langsung mengerahkan Tim SAR untuk melakukan pencarian. Tim ini dibantu oleh pihak kepolisian, tim SAR dari daerah lain, TNI dan juga warga setempat,'' katanya.
Menurutnya, proses pencarian dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana, yakni dengan menyemprotkan air dari mesin pompa dan peralatan sederhana seperti cangkul. Medan menuju lokasi yang sangat sulit, menyebabkan alat berat tidak mungkin masuk ke lokasi sekitar bencana.
Setelah dilakukan pencarian, tiga korban dari enam korban yang hilang berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Namun pada 02.30, pencarian terpaksa dihentikan karena cuaca yang tidak mendukung. ''Kondisi di lokasi hujan lebat, sehingga proses pencarian terpaksa dihentikan. Kita khawatir, di lokasi kejadian terjadi longsor susulan,'' jelasnya.