REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jawa Barat menyatakan kalau kandungan bakteri e-coli yang terdapat di Sungai Citarum mengalami peningkatan. Bakteri yang menyebabkan diare ini berasal dari limbah industri serta rumah tangga.
"Polutannya pun terus meningkat, yang paling banyak itu bakteri e-coli. Jadi e-coli itu yang memang spesifik tumbuh di usus manusia dan binatang sekarang ini di Sungai Citarum dan cenderung meningkat trennya. Tapi angka pastinya saya ngak hapal, ada di kantor namun yang jelas angka peningkatan cukup besar," kata Setiawan usai menghadiri acara Pengukuhan Pengurus Forum Daerah DAS Citarum 2013-2018, di Aula Barat Gedung Sate.
Ia mengatakan, selain bakteri e-coli, polutan lainnya di Sungai Citarum yang mengalami peningkatan adalah biological oxgyen demand (BOD), chemical oxgyen demand (COD) dan padatan tersuspendi (Suspended Solid).
Pada dasarnya, kata Setiawan, kualitas Sungai Citarum di bagian hulunya masih bagus namun ketika memasuki kawasan Majalaya mulai tercemar karena banyaknya aktivitas industri dan limbah rumah tangga.
Menurut dia, di kawasan Majalaya bakteri e-coli sudah ditemukan dan kandungan bakter tersebut, BOD, COD dan padatan tersuspendi (Suspended Solid) di wilayah Majalaya hingga Muara Gembong cenderung mengalami peningkatan. "Majalaya hingga Nanjung tercemar berat. Nah, setelah Waduk Saguling mulai membaik karena di sana ada pengolahan secara alami," kata dia.